MANADO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk resmi memperoleh izin bulion jasa simpanan emas. Dengan izin tersebut maka BSI kini memiliki tiga kegiatan usaha bulion yakni Simpanan Emas, Perdagangan Emas dan Penitipan Emas. Izin sebagai Bank dengan jasa simpanan emas diperoleh pada 10 November 2025.
Jasa Simpanan Emas adalah penyimpanan emas oleh nasabah di bank di mana emas dapat disalurkan dalam skema pembiayaan emas (gold-to-gold) dan atau perdagangan emas.
Jasa Penitipan Emas adalah penitipan oleh nasabah di bank di mana bank memperoleh pendapatan berbasis imbal jasa, adapun jasa perdagangan emas adalah transaksi jual beli emas batangan terstandarisasi.
Oleh karena itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto serta OJK yang telah memberikan izin kepada BSI untuk menjalankan Kegiatan Usaha Bulion.
BSI pun berhasil mencatat pertumbuhan bisnis emas yang signifikan, didukung oleh peningkatan jumlah nasabah dan volume transaksi perdagangan emas.
Dalam penjelasannya, Area Manager BSI Area Manado, Syarief Hidayat Tuanaya, menyampaikan bahwa dengan izin bulion ini, maka investasi emas menjadi lebih terjangkau oleh seluruh lapisan Masyarakat khususnya di Area Manado.
“Melalui aplikasi mobile BYOND by BSI, nasabah dapat memiliki emas mulai dari Rp50 ribu atau setara dengan 0,02 gram.
Selain nilai investasi yang sangat terjangkau, investasi emas dapat dilakukan 24 jam dan dapat dicetak dengan nilai yang relatif rendah,” jelasnya.
“Nasabah sudah dapat mencetak emasnya jika memiliki emas 2 gram,” tambah Syarief.
Emas aman karena secara fisik emas disimpan di vault yang aman sehingga nasabah tidak perlu khawatir emasnya hilang.
Nasabah juga dapat menjual emasnya kapan saja, dan dana hasil penjualan emas langsung masuk ke rekening nasabah secara real time.
Sejak diluncurkan sampai dengan 31 Oktober 2025, layanan bulion menarik minat nasabah cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah CIF nasabah yang memiliki rekening emas telah menembus angka 5.795 nasabah di Area Manado, tumbuh 296.6% sepanjang tahun (YTD).
“Selain itu, Pertumbuhan saldo emas naik 708.69% (YTD), dengan total saldo kelolaan emas sebesar 17.331 gram atau setara Rp44,2 miliar,” ungkapnya.
Penyelenggaraan kegiatan usaha bulion juga mendorong bisnis bank tumbuh positif di tengah kondisi yang penuh tantangan bagi perbankan.
BSI Area Manado sendiri masih mencatatkan laba bersih positif sebesar 141,1 miliar per Oktober 2025.
BSI Area Manado memiliki rentang kendali mulai dari Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara hingga Papua termasuk Merauke yang merupakan cabang terakhir buka di awal Tahun 2025.
“Pengembangan layanan bullion ini sejalan dengan ekosistem emas di BSI di mana di dalamnya terdapat gadai dan cicil emas dengan pertumbuhan yang sangat pesat,” sebutnya.
BSI berkomitmen untuk terus berinovasi, termasuk melalui layanan E-mas di aplikasi BSI Mobile yang memungkinkan nasabah untuk Beli, Jual, Transfer, Cetak, dan Nabung Rutin Emas, sehingga mempermudah investasi emas bagi seluruh segmen masyarakat. (nando/*)


Tinggalkan Balasan