MANADO-Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Inovasi merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM di Unsrat yang bergerak di bidang jurnalistik. Melalui LPM Inovasi, mahasiswa Unsrat belajar ilmu jurnalistik sekaligus mengelola media massa sendiri.
Wahyu Alfy, Pemimpin Umum LPM Inovasi kepada KORAN SINDO MANADO mengatakan, LPM Inovasi melakukan kerja liputan, menulis, dan pengelolaan perusahaan seperti kerja pers pada umumnya.
“Tidak jauh berbeda dengan pengelolaan media besar lainnya, Inovasi juga punya divisi redaksi yang mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan keredaksian dan divisi perusahaan yang mencakup kerja-kerja perusahaan,” ujarnya, Rabu (13/2/2019).
Meskipun melakoni kerja pers seperti biasa, Wahyu menuturkan beberapa perbedaan LPM Inovasi dengan perusahaan pers lain. “Asiknya di sini kami bisa memilih sendiri kerja kami sesuai potensi masing-masing, bisa ke redaksi, atau perusahaan. Segala ide kami rembuk bersama.” tuturnya.
Dia mengungkapkan, inovasi juga sering melakukan diskusi tematik untuk mempertajam pengetahuan antar anggota. “Terkadang kami diskusi mengundang organisasi lain, intra maupun ekstra kampus. Dengan berdiskusi kami dapat melatih analisis dan mengetahui isu-isu terkini.” Katanya.
Dia juga menambahkan, Inovasi telah berdiri sebagai lembaga pers di Unsrat sejak 1985. Untuk dapat bergabung menjadi anggota Inovasi syaratnya adalah mahasiswa Unsrat, tidak dibatasi fakultas yang tentunya tertarik dengan kegiatan jurnalistik maupun pengelolaannya.
Menurutnya Inovasi juga membangun jaringan dengan Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI).
“PPMI merupakan wadah pers-pers mahasiswa di banyak kampus yang tersebar di seluruh Indonesia untuk berjejaring,” ujar mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsrat ini.
Wahyu sendiri menuturkan dirinya tertarik bergabung di LPM Inovasi karena ingin mempertajam skill menulis dan desain grafis.
Diwawancarai terpisah, Indri Karundeng pemimpin redaksi, menuturkan alasannya bergabung dengan Inovasi karena tertarik dengan sistem kerjanya. “Benar-benar ala mahasiswa, yang santai tapi tetapupdate dan selalu dituntut kreatif. Saya mulai menikmati rutinitas lain selain belajar di kelas yaitu menulis berita, rapat, dan nongkrong.” Ujar mahasiswa yang akrab disapa Indeng ini.
Indri juga menuturkan meskipun demikian kendala dalam liputan tetap ada. Dia mengakui, kendala biasanya soal transportasi liputan, atau soal penerbitan cetak, serta keuangan yang harus pinter-pinter untuk diatur.
“Kalau tidak cukup untuk cetak kami gencarkan online. Kami juga harus pikirkan strategi lain menarik pembaca,” terangnya.
Dia mengungkapkan, harapannya untuk LPM Inovasi yang merupakan lembaga pers kampus yang sudah cukup tua, karena terhitung bulan ini berusia 34 tahun.
“Saya berharap semoga tetap bisa eksis, dan semakin berkembang, agar dapat membantu mahasiswa-mahasiswa lain yang ingin bergabung, untuk mengembangkan potensi diri di luar rutinitas belajar di kelas,” tutupnya. (ilona piri)
Tinggalkan Balasan