MANADO – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang tumbuh di atas rata-rata berdampak pada turunnya angka kemiskinan, dan banyak masyarakat yang hidup sejahtera.
Meski begitu, rupanya kondisi tersebut menimbulkan dampak tidak baik pada kesehatan masyarakat yang tidak kontrol terhadap pola makan.
Berdasarkan data, Provinsi Sulut menempati peringkat 1 untuk angka obesitas di Indonesia. Presentasenya mencapai 31% atau 2 diantara 3 orang di Sulut menderita kelebihan berat badan (Obese).
Fakta tersebut menjadi perhatian Ketua TP PKK Sulut, Ir Rita Tamuntuan. Istri tercinta Gubernur Olly Dondokambey ini, menggerakan TP PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) untuk menginisiasi Program Pengendalian Obesitas di Provinsi Sulut.
Program ini dikemas dalam kegiatan Workshop ‘Penggerakan Masyarakat Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular’ yang digelar di salah satu hotel di Manado, Jumat (20/9/2019).
“Wanita sebagai pengatur sumber gizi keluarga harus berperan aktif untuk menekan angka obesitas ini,” ungkap Rita.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinkesda Sulut, dr. Debie K.R Kalalo MSc.PH juga menyampaikan pentingnya perubahan perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam memerangi obesitas.
“Termasuk kebiasaan merokok dan makan berlebih,” tandas Kalalo.
Adapun narasumber dari kegiatan ini adalah dr. Cut Putri Ariane MHKes – Direktur P2PTM Kemenkes RI, Diah Mauna, ahli Gizi, dr. Leny Pintowari, Spesialias Kedokteran Olahraga, dr. Oktavian Tamon, Ahli Regenerative Medicine ternama di Sulawesi Utara. (rivco tololiu)