MANADO—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Urban Economy Festival di Kota Manado 22-24 November 2019.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan, pameran yang digelar selama tiga hari tersebut merupakan ajang bagi kaum milenial unjuk gigi menunjukan kreativitas lewat karya yang kompetitif.
“Ini sebenarnya pestanya bagi kaum minelial, tapi direkomendasikan juga untuk dikunjungi semua kalangan,” ujar Arbonas, Kamis, 21/11/2019.
Urban Economy Festival 2019 akan diisi dengan pentas seni budaya, serta keunggulan karya anak bangsa di bidang fashion, kerajinan, kuliner dan digital.
Arbonas mengatakan, pelaksanaan Urban Economy Festival 2019 yang mengangkat tema “Menciptakan Pelaku UMKM Kreatif Unggulan Sulawesi Utara yang Berorientasi Ekspor dan Mendukung Pengembangan Pariwisata”. Hal ini merupakan salah satu langkah strategi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara untuk menghubungkan UMKM Sulawesi Utara dengan korporasi penyedia platform digital (terkait pembiayaan pembayaran, dan/atau pemasaran), lembaga keuangan, serta aggregator ekspor dan/atau calon investor. Langkah ini untuk memfasilitasi business matching (temu bisnis) dan business coaching (konsultasi bisnis) bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan kapasitas bisnis dan memperluas akses pasar UMKM.
Menariknya kata dia, pameran tersebut akan dilaksanakan di Gedung Bank Indonesia Kantor Lama yang dulunya merupakan De Javasche Bank. “Lokasi ini merupakan simbol budaya/ heritage yang dimiliki Bank Indonesia. Pembersihan dan peremajaan kembali lokasi untuk digunakan sebagai acara menyimbolkan efisiensi urban (revive-reuse-recycle),” paparnya.
Urban Economy Festival 2019 juga akan mengedepankan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) selama pelaksanaan acara sebagai respon terhadap digitalisasi dari segi pembayaran. Seluruh transaksi akan dilakukan secara non-tunai dengan mengedepankan penggunaan QRIS (Quick-Response Code Indonesia Standard) melalui platform pembayaran digital serta penggunaan EDC.
Upaya penciptaan aktivitas ekonomi baru dapat dilakukan antara lain melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional karena UMKM mampu menyumbangkan kontribusi sebesar 60,34% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% dari total tenaga kerja. Di Sulawesi Utara sendiri tercatat 98,95% dari total usaha merupakan UMKM dan mampu menyerap hampir 86,7% total tenaga kerja yang ada.
Bank Indonesia kerap mendorong terciptanya usaha kreatif yang mengangkat budaya daerah, pemasaran UMKM yang menjangkau seluruh dunia secara online, dan pengenalan platform digital untuk transaksi pembayaran maupun pencatatan transaksi penjualan. (stenly sajow)
Tinggalkan Balasan