MANADO – Ratusan warga binaan (narapidana) mengamuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tuminting, Manado, sekira pukul 15.00 Wita, Sabtu (11/4/2020).

Para narapidana nekat melempari kaca-kaca bangunan dan merusak sejumlah fasilitas, serta membakar gedung kantin di dalam Lapas.

Belum diketahui persis penyebab kerusuhan tersebut. Sesuai Informasi dihimpun SINDOMANADO.COM, para narapidana kecewa lantaran ada orang tua salah satu warga binaan yang meninggal tapi tidak mendapat ijin keluar.

“Dari setengah mati sekali. Keluarga meninggal tidak dapat ijin,” ungkap salah satu warga binaan yang enggan menyebut namanya.

Masalah lain, kata pria bertato ini, ada narapidana mendapat informasi ada desas desus petugas yang disinyalir ODP. Kemudian, narapidana menuntut pemeriksaan massal mengenai kesehatan yang berkaitan dengan virus korona tapi belum dijawab institusi terkait.

Akibat kerusuhan tersebut, Rian Mandag salah satunarapidana terkena tembakan petugas.

Menurut Rian, dirinya bersama tahanan lainnya sedang berada di dalam sel sekira pukul 15.00 Wita. Melihat adanya kebakaran, dirinya langsung berlari keluar sel, dan kemudian terkena tembakan petugas kepolisian.

Rian kemudian langsung dievakuasu menggunakan sepeda motor ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Sekira enam unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api di beberapa bagian gedung Lapas.

Sekira pukul 18.00 Wita, api sudah berhasil dipadamkan oleh regu pemadam kebakaran. Dari pantauan, ruang makan dan pertemuan ikut terbakar.

Ratusan polis dari jajaran Polresta Manado dibantu Polda Sulut tampak masih bersiaga di luar Lapas untuk meredam aksi para narapidana yang berada di dalam.

Kepala Lapas Sulistyo beserta Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, sampai saat ini masih mengupayakan negisiasi dengan para narapidana. (deidy wuisan)