MANADO – Pandemi Covid-19 yang terjadi telah mengguncang sektor perekonomian, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Kementerian Koperasi dan UMKM merilis, data aduan 1.332 UMKM yang tersebar di 18 provinsi. Dimana para UMKM mengalami dampak negatif akibat penyebaran Covid-19. Dari jumlah tersebut, sekira 69% mengalami penurunan omzet penjualan, 9% mengalami kesulitan distribusi barang produksi, 13% mengalami kesulitan dalam akses terhadap modal usaha dan sisanya sekitar 4% mengalami penurunan produksi secara drastis hingga berhenti produksi.

Namun, dengan diterbitkannya protokol pemberlakuan kondisi new normal oleh pemerintah, diharapkan ruang gerak bagi pelaku UMKM mulai terbuka dan aktivitas usaha perlahan mulai kembali normal. Unit Manager Communication dan CSR Marketing Operation Region (MOR) VII PT Pertamina (Persero), Hatim Ilwan mengatakan, Pertamina siap mendukung upaya pelaku UMKM untuk bangkit kembali. “Pertamina melalui program kemitraannya akan memberikan stimulus bagi pelaku UMKM berupa bantuan permodalan dengan biaya administrasi yang hanya 3% per tahunnya,” ungkap Hatim dalam rilis yang diterima KORAN SINDO MANADO/SINDOMANADO.COM, Sabtu (13/6/2020).

Selain itu, lanjut Hatim, Pertamina juga membuat suatu inovasi yang dinamakan Pinky Movement. Program ini merupakan bagian dari program pembiayaan dan pembinaan kepada UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan UMKM terutama bagi sektor yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina. “Fokus utamanya adalah UMKM yang dalam menjalankan usahanya menggunakan produk elpiji dari Pertamina serta pengusaha elpiji 3 kg,” lanjutnya.

Pinky Movement yang dijalankan ini tidak hanya sekadar bantuan permodalan tetapi juga langkah Pertamina untuk mengedukasi masyarakat agar menggunakan produk elpiji yang lebih berkualitas dan sesuai dengan haknya. Edukasi ke masyarakat diperlukan agar program ini tidak hanya akan memberikan manfaat material bagi masyarakat tetapi juga mengubah mindset masyarakat agar lebih baik.

Sosialisasi program Pinky Movement di wilayah kerja Pertamina MOR VII, masih menurut Hatim, telah dilaksanakan dari bulan Mei lalu. “Saat ini telah terkumpul sekitar 100-an lebih UMKM maupun pengusaha LPG 3kg yang tertarik untuk mengikuti program ini,” ujar Hatim.

Sebagian besar permohonan berasal dari Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Selain itu, ada juga yang berasal dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. “Selanjutnya, permohonan yang sudah diterima Pertamina akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk survei kelayakan usaha,” jelas Hatim.

Ke depannya, Hatim melanjutkan, Pertamina akan melakukan sosialisasi agar semakin banyak UMKM yang merasakan manfaat dari adanya program ini dan kebangkitan kembali sektor UMKM di Indonesia dapat terwujud. “Dalam suasana mewabahnya Pandemi Covid-19, sosialisasi pun tetap dilakukan dengan cara daring (online),” ujarnya.

Program Pinky Movement ini merupakan program nasional sehingga pelaku UMKM dan pengusaha elpiji 3 kg dari Sabang sampai Merauke bisa bergabung. “Pertamina akan mendukung UMKM di Indonesia untuk kembali berdaya dan menjadi motor penggerak roda perekonomian Indonesia,” tutup Hatim. Informasi mengenai Program Kemitraan Pertamina dan cara mendaftaran bisa diakses melalui situs resmi Pertamina di alamat www.pertamina.com/id/PKBL. (Clay Lalamentik)