MINAHASA – Pjs Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Agus Fatoni menjadi narasumber webinar bertema “Ancaman Zaman Silih Berganti, Pancasila Takkan Terganti” bertempat di Ruang Rapat Utama IPDN Kampus Sulut, Desa Tampusu, Kabupaten Minahasa, Jumat (16/10/2020).
Pada kesempatan itu, Fatoni mengaku bersyukur dapat tinggal dan hidup di Indonesia, negara yang sangat beragam namun dapat menjaga persatuan dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.
“Dengan keberagaman dan perbedaan yang cukup banyak kita bisa memelihara persatuan dan kesatuan, hidup berdampingan secara damai, dan dengan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup dan sampai saat ini kita bisa mempertahankan NKRI tetap tegak dan berdiri,” kata Fatoni.
“Ada banyak negara lain dan cukup kuat bisa hancur dan berantakan dan terpecah-pecah, ini berbeda dengan negara kita yang bisa bersatu dengan adanya Pancasila,” tambahnya.
Ia menuturkan bahwa Pancasila merupakan dasar yang kita sepakati bersama sejak berdirinya negara ini.
“Semua peraturan perundang-undangan, seluruh kehidupan kita semua didasarkan pada Pancasila. Ini adalah kekuatan dan pegangan kita bersama dan membuat kita memiliki pandangan yang sama,” ungkapnya.
Lanjutnya, ada empat fungsi Pancasila yang harus kita pegang yaitu sebagai dasar dan ideologi negara, sebagai landasan pondasi dalam berfikir kita, sebagai pandangan hidup dan pemersatu bangsa.
“Mari kita untuk pahami yang ada di dalam Pancasila, agar Pancasila itu menjadi pegangan hidup kita, menjadi dasar dalam bernegara dan bermasyarakat. Karena semua itu yang menjadikan negara kita ini besar dan disegani oleh negara lain,” terangnya.
Dirinya juga mengaku bangga bisa menjadi bagian dari masyarakat Sulut yang terkenal sangat toleran, terbuka, saling menghormati, dan damai tentram hidup bersama dengan banyak suku dan agama.
“Apresiasi kepada masyarakat Sulut, yang bisa menunjukan toleransi yang sangat tinggi, dan menjadi salah satu provinsi paling toleran di Indonesia.Ini juga adalah bukti bahwa masyarakat Sulut sudah mengamalkan Pancasila,” bebernya.
“Mari kita tetap yakini Pancasila, pelajari Pancasila dan mengamalkannya dan untuk terus menggelorakan dan semangatkan kepada generasi-generasi di bawah.
Usai menjadi narasumber webinar, Fatoni melanjutkan kegiatan untuk memberikan pengarahan umum kepada civitas akademika IPDN Kampus Sulut.
Dalam kesempatan itu, Fatoni menerangkan bahwa saat ini kita berada pada era revolusi industri 4.0 dan juga sedang berada dalam pandemi Covid-19.
“Mari kita semua pekah dan sensitif serta mengikuti setiap dinamika perkembangan saat ini sehingga kita bisa menyesuaikan,” ajaknya.
“Karena siapa yang mengikuti perkembangan, siapa yang mengikuti informasi dialah yang menguasai dunia. Walaupun berada di asrama, kita tetap ikuti perkembangan di luar sana,” sambungnya.
Fatoni juga meminta para praja IPDN bersyukur karena mendapat kesempatan bisa menempuh pendidikan di IPDN.
“Kalian adalah orang-orang terpilih dari sekian banyak generasi muda di Indonesia, dengan kesempatan yang sudah di dapatkan saat ini untuk dapat di gunakan dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Fatoni menjelaskan bahwa pendidikan di IPDN menerapkan tiga jalur, yaitu jalur pengajaran, pelatihan dan pengasuhan.
“Ini penting, karena kita dipersiapkan untuk menjadi orang yang cerdas, dan membentuk kepribadian dan karakter kita, serta mengasah ketrampilan kita dan ini adalah modal kita untuk sukses. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan dan mempersiapkan diri kita dalam menghadapi dunia nyata nanti setelah kita selesai dari pendidikan,” pungkasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan