MANADO – Di peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2020 ini, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut) mengumumkan bahwa total kasus kematian akibat Covid-19 telah mencapai 200 jiwa.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel, 200 Jiwa ini bukan hanya angka semata, tetapi didalamnya ada wujud orang-orang yang sebelumnya hidup bersama dengan keluarga mereka.

“Sehingga bisa dikatakan ada 200 keluarga yang harus merasakan bagaimana pandemi Covid ini telah merengut anggota keluarga mereka,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima oleh wartawan SINDOMANADO.COM.

Oleh karenanya, Satgas Covid-19 Sulut terus mengingatkan bahwa ancaman penyakit ini adalah nyata dan bukan hoaks. Mereka yang berpenyakit penyerta adalah kelompok yang paling rentan masuk kedalam tingkat keparahan tertinggi.

“Untuk itu sudah menjadi kewajiban kita semua, untuk menjadi benteng bagi mereka dalam bentuk kepatuhan dan kedisiplinan untuk melaksanakan semua protokol kesehatan,” sebut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkesda Sulut itu.

Di hari bersejarah ini, Dandel meminta agar semangat Hari Sumpah Pemuda digunakan sebagai salah satu modal penting dalam perlawanan kita semua terhadap pandemi virus korona yang masih melanda Bumi Nyiur Melambai.

“Dengan semangat persatuan ini kita meyakini bahwa kedisiplinan kita dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan menjaga kesehatan tubuh kita, adalah juga bentuk pengorbanan kita dalam menyelamatkan nyawa dari sesama kita yang lebih rentan terhadap infeksi,” jelasnya.

Adapun hari ini Sulut ketambahan 44 kasus baru virus korona, sehingga total kasus menjadi 5.286. Jumlah kasus sembuh bertambah 36 menjadi 4.481 atau 84,77% dari total kasus.

Sedangkan angka kematian berjumlah 200 orang atau 3,78% dari total kasus. Sementara itu, jumlah kasus atau yang berada dalam perawatan dan pemantauan berjumlah 605 orang atau 11,45% dari total kasus. (Fernando Rumetor)