MANADO – Selasa (9/3/2021) bertempat di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Desa Talawaan, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertemakan “Adopsi Teknologi Tanaman Kelapa”.

Kegiatan ini merupakan program diseminasi yang adalah bagian dari Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani kelapa, sehingga memberi nilai tambah bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Disamping itu juga bisa meningkatkan produktivitas mereka.

Kepala Balit Palma Ismail Maskromo mengatakan bahwa pihaknya berharap dengan adanya kegiatan Bimtek ini, masyarakat Talawaan juga masyarakat Kalawat yang menjadi dua tempat digelarnya Bimtek, mampu mengadopsi sebagian inovasi teknologi yang dimiliki Balit Palma.

“Serta diharapkan dengan Bimtek ini juga dapat memberi manfaat untuk masyarakat yang sangat terdampak dari pandemi Covid-19 ini,” ujar Ismail kepada SINDOMANADO.COM di sela-sela kegiatan Bimtek, Rabu (10/3/2021).

Diketahui, kegiatan yang direncanakan selama dua hari itu dilakukan dengan tiga sesi pertemuan dengan masing-masing 50 orang peserta yang merupakan petani dari desa Talawaan, Mapanget, Kolongan, Winetin, Wusa, Tumbohon, Paniki Atas dan Paniki Baru.

Total untuk dua hari pelaksanaan Bimtek di Talawaan dan Kalawat, Balit Palma menargetkan bisa mencakup 300 orang peserta. Pun pelaksanaan Bimtek mengikuti protokol kesehatan dimana setiap peserta dan tamu undangan sebelum memasuki lokasi pertemuan diukur suhu tubuhnya, dibagikan masker dan hand sanitizer.

Adapun, materi Bimtek adopsi teknologi tanaman palma meliputi empat aspek yaitu pemuliaan tanaman kelapa dengan narasumber Meity Tulalo; cara bercocok tanam kelapa oleh Yulianus Matana; Pengenalan dan cara pengendalian hama penyakit tanaman kelapa oleh Meldy Hosang; serta teknologi pascapanen kelapa oleh Patrick Pasang.

Bimtek pun mendapatkan tanggapan positif dari para peserta. Sonny Ngantung, salah satu petani yang ada menyampaikan bahwa lewat Bimtek ini dirinya sudah mengetahui cara-cara persiapan benih hingga budidaya yang baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

“Karena Balit Palma ini satu-satunya di Indonesia dan letaknya di Sulut, khususnya di Minut, kami berharap kedepannya tetap terus memberikan sosialisasi bagaimana budidaya, termasuk penggunaan teknologi kepada petani yang ada di sekitar,” harapnya.

Sekadar diketahui, secara keseluruhan selain Bimtek, Balit Palma juga bakal menggelar kegiatan padat karya, dimana kegiatan diawali pada 9–10 Maret 2021 yakni Bimtek adopsi teknologi tanaman palma di BPP Talawaan. Lalu 12 Maret 2021 kegiatan padat karya berupa pemeliharaan plasma nutfah dan sarana pendukung jalan IP2TP di Kayuwatu dengan target 100 orang.

Selanjutnya pada 15 Maret 2021, kegiatan padat karya akan direncanakan berlangsung di kebun IP2TP Kima Atas dan Mapanget dengan masing-masing 50 peserta. Akan ada kegiatan pembersihan batas kebun dan sekitaran sungai serta blok koleksi aren di Kima atas, dan penggalian lubang tanaman kelapa untuk koleksi plasma nutfah di Mapanget. (Fernando Rumetor)