MANADO – Keberadaan puskesmas dinilai strategis dalam melaksanakan program pelayanan kesehatan bagi masyarakat hingga ke pelosok daerah.

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tersebut menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program kesehatan, termasuk vaksinasi Covid-19 dan penanganan tuberkulosis (TB) atau TBC.

“Puskesmas pastinya menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat di setiap daerah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Provinsi Sulut, dr Debie Kalalo, melalui Kabid Pelayanan Kesehatan (Pelkes), dr Lidya Tulus, Rabu (7/4/2021).

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkesda Sulut, dr Lidya Tulus. (istimewa)

Lanjutnya, adanya dukungan puskesmas dalam menunjang program vaksinasi Covid-19 dan penanganan TBC, tentu akan mendorong pelaksanaannya berjalan baik di daerah.

“Seperti contohnya melaksanakan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat di wilayahnya. Itu menjadi hal penting supaya pelaksanaan program tersebut dapat berjalan maksimal,” akunya.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat sedikitnya 197 puskesmas yang tersebar di 15 kabupaten/kota. Hampir semuanya sudah mendapatkan akreditasi.

“Artinya, banyak puskesmas di daerah ini sudah mempunyai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Termasuk juga SDM tenaga kesehatannya,” ungkap Lidya.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara bertahap di Bumi Nyiur Melambai sudah dilaksanakan di sejumlah puskesmas.

“Setiap puskesmas sudah ada petugas vaksinator. Jadi, SDM di setiap puskesmas sangat siap menjalankan program vaksinasi tersebut,” tuturnya.

Begitu juga dengan penanganan TBC, kata Lidya, kader puskesmas berperan penting dalam pemantauan, mencari dan mengobati warga yang mempunyai gejala atau pengidap TBC.

Apalagi daerah ini tercatat menempati posisi ke-5 dari 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus TBC yang ditemukan dan diobati.

“Para petugas kesehatan di puskesmas tentu tahu persis kondisi kesehatan masyarakat di wilayahnya. Makanya kita terus dorong agar peran puskesmas bisa maksimal untuk memantapkan program kesehatan dari pemerintah pusat dan daerah,” tandasnya. (rivco tololiu)