MANADO — Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menggandeng Google meluncurkan program bertajuk ‘Dukung UMKM Indonesia Timur’ Selasa, (20/4/2021).
Kegiatan berskala nasional yang disiarkan via kanal Youtube Google Indonesia ini, berkolaborasi dengan mitra perbankan seperti BNI, Nobu, KIOSBANK, serta beberapa mitra komunitas lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan memfasilitasi UMKM Indonesia menjadi profesional dan kompeten dalam penggunaan teknologi digital. Agar dapat bersaing secara global.
Menariknya, dalam pelatihan UMKM nasional yang diadakan oleh Kemendag dan Google ini, Sulawesi Utara (Sulut) menjadi peserta terbanyak dengan jumlah 22,8%, diikuti Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah peserta 17,6%.
Menurut Randy, Country Director Google Indonesia, program hajatan besar ini diinisiasi Wamendag Jerry Sambuaga bersama tim. “Berawal dari beberapa kali kunjungan kami ke Wamendag Jerry Sambuaga, dimana kami sepakat bahwa harus ada yang memfasilitasi UMKM untuk meningkatkan ekspor nasional. Dari situ, Tim Wamendag, para pejabat kemendag dan kami terus berkoordinasi agar program ini terwujud,” papar Randy.
Dia mengaku, pihak Google sendiri mengaku senang karena Mendag Muhammad Lutfi juga memberikan perhatian besar kepada program ini hingga akhirnya bisa terealisasi. Program pelatihan UMKM ini diproyeksi akan menjadi bagian bagi peningkatan kapasitas dan volume usaha (upscaling) UMKM Indonesia.
Sementara itu, Wamendag Jerry Sambuaga mengungkapkan, kegiatan ini tidak lepas dari upaya mewujudkan visi Presiden dan arahan Mendag Lutfi. Sebagai usaha dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19 ini. “Salah satu arahan Mendag adalah agar ekonomi masyarakat khususnya UMKM bisa berjalan dan meningkat. Karena itu, pandemi ini kami lihat sebagai sebuah peluang untuk membangun landasan yang lebih kuat bagi UMKM. Kita berhasil gandeng Google dan beberapa bank,” papar Jerry, putra kebanggaan warga Sulawesi Utara.
Untuk kalangan UMKM, lanjut dia, Kemendag berusaha meningkatkan kemampuan di industri pengolahan yang berkaitan dengan makanan, kerajinan dan ekspor produk-produk unik lainnya yang biasanya keunggulan kompetitifnya dimiliki UMKM. “Serta memfasilitasi ekspor produk-produk digital, jasa dan produk berteknologi tinggi,” pungkas politikus muda Partai Golkar itu. (kimgerry)
Tinggalkan Balasan