MINAHASA – Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene mengapresiasi BKKBN Sulawesi Utara (Sulut) yang dapat menyukseskan Pendataan Keluarga (PK) tahun 2021.

Itu disampaikannya dalam giat sosialisasi bersama BKKBN Sulut terkait Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana bersama Mitra Tahun 2021di wisata Taman Bali, Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Selasa (26/10/2021).

Felly kesempatan itu mengingatkan masyarakat supaya peduli terhadap pencegahan stunting yang adalah program prioritas nasional pemerintah. Tepatnya, kondisi gagal tumbuh anak akibat dari gagal gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.

“Diharapkan masyarakat mempersiapkan anggota keluarga yang akan menjadi calon suami maupun calon istri supaya mendapat keturunan yang berkualitas dan sehat,” ujarnya.

Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakkan dan Informasi Ignatius J Worung mewakili Kaper BKKBN Sulut saat membawakan sambutan. (foto: istimewa)

Ia kemudian memaparkan terkait pemenuhan gizi anak dan pasangan usia subur. Menurutnya, tidak perlu dengan biaya mahal, tapi cukup mengonsumsi makanan dan buah-buahan dengan harga terjangkau tapi gizi berkualitas.

“Di tengah perkembangan teknologi, masyarakat dapat memperhatikan peran keluarga dalam pengasuhan anak,” paparnya.

Selanjutnya, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Diano Tino Tandaju diwakili Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakkan dan Informasi Ignatius J Worung, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Bangga Kencana.

Ia meyakini kemitraan antara Komisi IX DPR-RI dengan BKKBN mampu memuluskan target capaian program Bangga Kencana yang menjadi program prioritas nasional.

“Termasuk Pendataan Keluarga Tahun 2021 yang telah terlaksana dengan baik. Untuk Provinsi Sulawesi Utara, capaian PK21 yaitu sebanyak 95,53 persen,” tuturnya.

Lanjut dia, pendataan keluarga dilakukan serentak lima tahun sekali. Dan pendataan keluarga tahun ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“BKKBN melakukan pendataan keluarga sebagai amanat UU 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dan Peraturan Pemerintah Nomor 87 tentang Perkembangan Kependudukan, Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga,” terangnya.

Ia mengatakan untuk penanganan stunting, pada tahun 2024 ditargetkan turun hingga angka 14 persen.

“Bahkan untuk Provinsi Sulawesi Utara ditargetkan angka stunting turun dibawah 14 persen.

Dalam kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan,” tandasnya.

Hadir pada kegiatan ini, Camat Mandolang Reyly Yurike Pinasang, jajaran Kabid Pengendalian Penduduk DPPKBD Minahasa Roos Pangau, Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulut Ronny Sumilat, tokoh masyarakat dan tokoh Agama.

Ada juga jajaran OPD KB Kabupaten Minahasa, serta Kader KB, PKB, PPKBD, Sub PPKBD se-Kecamatan Tombariri. (rivco tololiu/*)