MODOINDING – Pendidikan menjadi hal penting bagi anak-anaknya untuk menggapai cita-cita dan impian.

Itulah yang menjadi motivasi Didi Kalangie, seorang petani yang tinggal di Desa Sinisir, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Meski berpenghasilan kecil dan keterbatasan ekonomi, Didi dengan semangat dan perjuangan mampu kuliahkan dua anaknya sampai meraih gelar sarjana.

Kepada SINDOMANADO.COM, Didi membagi cerita perjuangannya tersebut.

Ketika pagi menyingsing, Didi dengan perlengkapan alat pertanian berupa sekop dan parang sudah bersiap keluar rumah.

Bekal untuk makang siang pun tak lupa dibawanya sebelum melangkah menuju ladang pertanian.

Jarak lokasi perkebunan dari rumahnya cukup jauh. Tapi rutinitas itu sudah menjadi hal biasa baginya.

“Pagi-pagi sudah bangun dan bersiap pergi ke kebun. Apalagi jika ada tawaran untuk bekerja. Saya biasanya menggarap atau membersihkan lahannya sesuai permintaan pemilik lahan. Itu menambah pendapatan meski upahnya terbilang cukup,” ungkap Didi, mengawali ceritanya, Selasa (9/11/2021).

Ia mengakui pendapatan yang diterimanya memang sangat berkecukupan.

“Biasanya setiap hari saya dapat upah dari hasil menggarap ladang sekira Rp100 ribu per hari,” bebernya.

Dari hasil menggarap ladang tersebut, Didi sudah terbiasa menabung untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk biaya pendidikan anak-anaknya.

“Saya terbiasa menabung meski pendapatan kecil. Apalagi kebutuhan untuk kuliah anak terbilang sangat besar bagi kami. Belum lagi mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Kami orang tua sudah terbiasa makan apa adanya,” ujarnya.

Ia menuturkan, sewaktu anaknya masih kecil memang sudah terbiasa hidup sederhana. Anak-anaknya pun sangat giat belajar meski dalam kondisi keterbatasan ekonomi.

“Mereka sangat memahami kondisi keluarganya. Saya dan istri sering mengingatkan mereka pentingnya sekolah dan belajar giat, agar kelak hidup mereka nanti bisa lebih baik,” tuturnya.

Menurut Didi, pendidikan menjadi salah satu jalan dan bekal bagi anak-anaknya untuk menggapai cita-cita dengan mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

“Itulah yang menjadi semangat saya bekerja keras untuk dapat mencukupi dan membiayai sekolah serta kuliah mereka. Kami orang tua tidak mau melihat anak-anak kami kesulitan dalam ekonomi kedepannya,” tukasnya.

Berjalannya waktu, tekat serta perjuangan Didi dan istri terjawab sudah. Kini dua anaknya meraih gelar sarjana dan sudah mendapatkan pekerjaan.

“Kami bersyukur kepada Tuhan, karena dapat memberikan kesehatan dan kekuatan bagi saya dan istri, hingga bisa bekerja mencukupi kebutuhan mereka sampai mendapat gelar sarjana,” sebutnya.

Didi dan istri pun mempunyai harapan bagi anak-anak mereka yang kini sudah berkeluarga.

“Tentunya sebagai orang tua, kami mendoakan agar anak-anak kami tetap sehat, dan bahagia bersama keluarga mereka,” tandasnya. (Rulan Tielung/mg-01)