MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) terus mendorong pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022.
Capaian cakupan program imunisasi anak di Bumi Nyiur Melambai tersebut sudah mencapai sekira 56,4% selang waktu 18 Mei sampai 13 Agustus 2022.
Angka ini sudah berada di atas cakupan imunisasi nasional yang masih berada di angka 54,4%.
Kepala Dinkesda Sulut, dr Debie Kalalo MSc PH melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Gysje Pontororing MSc PH, memaparkan dua kegiatan besar dalam program BIAN tahun 2022.
“Pertama, yaitu imunisasi tambahan berupa campak-rubela, serta imunisasi kejar untuk pemberian OPV, IPV. Kedua, yakni PT-Hb-Hib guna melengkapi status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia,” kata Pontororing dalam Pertemuan Media Briefing Dalam Rangka BIAN Provinsi Sulut Tahun 2022 di Manado, Selasa (6/9/2022).
Ia mengakui, Pemprov Sulut terus kerja keras untuk menyukseskan BIAN dengan ditopang UNICEF dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Berbagai upaya, katanya, terus dilakukan baik dengan edukasi kepada masyarakat khususnya para orangtua, termasuk juga mobilisasi sasaran oleh lintas sektor terkait.
“Seperti dinas kesehatan, kementrian agama, pihak sekolah dan PAUD, Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD), pemerintah daerah baik desa dan kelurahan, forum anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI),” jelas Pontororing yang didampingi Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sulut Mery Pasorong SKM MKes, dan Konsultan UNICEF Provinsi Sulut, Safrullah Amir.
Ia mengatakan program BIAN tersebut akan berakhir pada tanggal 13 September 2022 mendatang.
“Masih ada sedikit waktu mungkin sepekan untuk kita memacu BIAN ini. Tentunya butuh dukungan semua pihak termasuk insan pers di Sulut agar program ini bisa semakin sukses,” ujarnya.
Meski begitu, Pontoring mengakui masih ada banyak orangtua yang menganggap imunisasi lewat program BIAN ini tidak begitu penting.
Padahal, katanya, manfaat BIAN tersebut akan baik untuk pertumbuhan dan kesehatan anak-anak.
Ia memaparkan sejumlah manfaat dari imunisasi tersebut. Pertama, proteksi spesifik individu yaitu setiap orang yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi, spesifik terhadap penyakit tertentu.
Kedua, membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yaitu, apabila cakupan imunisasi tinggi dan merata dapat membentuk kekebalan kelompok dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan.
Ketiga, proteksi lintas kelompok yaitu pemberian imunisasi pada kelompok usia tertentu (anak) dapat membatasi penularan kepada kelompok usia dewasa/orangtua.
“Kami berharap para orangtua dapat menyadari pentingnya imunisasi lengkap dan tambahan bagi anak lewat program BIAN Ini. Kita harus menyuseskan ini bersama,” ajaknya. (rivco)
Tinggalkan Balasan