MANADO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat angka sementara Neraca Perdagangan Sulut pada September 2022 mengalami Surplus US$ 77,85 juta.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Sulut, Asim Saputra dalam Berita Resmi Statistik Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara September 2022 (Angka Sementara), Senin (17/10/2022).

“Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada September 2022 masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$ 49,36 juta atau 53,06 persen dari total ekspor,” bebernya. 

Sedangkan untuk komoditas impor terbesar, kata Asim, adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 12,08 juta atau 79,58 persen dari total impor.

Adapun, ngara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara pada September 2022 adalah Belanda sebesar US$ 21,38 juta atau 22,99 persen dari total ekspor. 

“Sedangkan Singapura menjadi negara asal impor terbesar pada bulan September 2022* yang mencapai US$ 10,06 juta atau sebesar 66,29 persen dari total impor,” ungkapnya.

Sementara itu, nilai neraca perdagangan Sulawesi Utara yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total ekspor dikurangi total impor) pada bulan September 2022 (angka sementara) mengalami surplus senilai US$ 77,85 juta. 

“Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat surplus senilai US$ 75,61 juta,” tukas Asim dalam press release-nya.

Untuk info detail dan unduh data dari BPS Sulut, kalian bisa mengunjungi website sulut.bps.go.id. (Fernando Rumetor)