MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat Neraca Perdagangan Sulawesi Utara Oktober 2022 Surplus US$ 69,74 juta (Angka Sementara).

Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Sulut, Asim Saputra dalam penyampaian Berita Resmi Statistik (BRS) Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Oktober 2022, Selasa (15/11/2022).

Kendati mengalami Surplus, namun Neraca Perdagangan Sulut pada bulan Oktober sejatinya mengalami penurunan jika dibandingkan bulan September 2022.

“Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat surplus senilai US$ 77,85 juta,” beber Asim dalam BRS secara daring ini.

Adapun bila dirinci, nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Oktober 2022* tercatat sebesar US$ 82,06 juta sementara impornya senilai US$ 12,32 juta.

Nilai ini, lanjut Asim, mengalami penurunan sebesar 11,79 persen dibandingkan September 2022 yang senilai US$ 93,03 juta (m-to-m).

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,44 persen. 

Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Oktober 2022 (Angka Sementara) masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$ 41,81 juta atau 50,95 persen dari total ekspor. 

“Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 10,77 juta atau 87,45 persen dari total impor,” tutur Asim dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Negara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara pada Oktober 2022* adalah Tiongkok sebesar US$ 26,39 juta atau 32,16 persen dari total ekspor. 

“Sedangkan Malaysia menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Oktober 2022* yang mencapai US$ 11,23 juta atau sebesar 91,19 persen dari total impor,” ungkapnya. (Fernando Rumetor)