MANADO – PT. Daya Adicipta Wisesa (DAW) selaku Main Dealer Sepeda Motor Honda di Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Gorontalo terus mempererat hubungan dengan klub-klub komunitas motor yang ada di ketiga Provinsi tersebut.

Salah satunya lewat Kegiatan bertajuk AT Family Fun Riding, dimana DAW bersama 11 perwakilan klub yang tergabung dalam Ikatan Motor Honda Maluku Utara (IMHM) mengadakan city rolling di Kota Ternate pada Rabu (15/2/2023) yang lalu. 

Diketahui, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dikhususkan bagi pengguna motor matik Honda untuk merasakan sensasi berkendara sekaligus menikmati pemandangan sepanjang perjalanan.

Tidak hanya komunitas dari IMHM namun kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Cabang dealer Lion Ternate, Daya Motor Ternate dan NSS Ternate serta perwakilan dari DAW.

Usai city rolling, para peserta yang berjumlah kurang lebih 50 orang kemudian mendapatkan edukasi Keselamatan Berkendara oleh Instruktur Safety Riding Honda.

Dikatakan Bonny Pandelaki, Promotion Section Head PT. DAW, setelah beberapa tahun hanya bertemu secara online dengan komunitas, kini kami kembali mengadakan aktivitas offline untuk komunitas Honda yang ada di Ternate. 

Kali ini DAW memberikan edukasi Keselamatan Berkendara karena komitmen Honda untuk melahirkan duta Safety Riding sebagai upaya memperkuat kampanye #Cari_Aman ke berbagai lapisan masyarakat termasuk komunitas Honda.

“Kesadaran mengenai pentingnya Keselamatan Berkendara harus jadi budaya dalam aktivitas keseharian dan harapannya komunitas Honda dapat menjadi contoh pelopor keselamatan berkendara serta menjadikan penggunaan helm dan jaket bukan hanya sebagai perlengkapan berkendara namun sebagai lifestyle,” tuturnya.

Senada disampaikan Instruktur Safety Riding Honda DAW, Yonathan Rotinsulu yang menambahkan bahwa sebelum berkendara para bikers juga wajib mengecek kondisi kendaraannya agar tidak mengalami kendala saat berkendara. 

“Perawatan secara berkala dapat dilakukan di AHASS agar sepeda motor kesayangannya bisa terus tampil prima dan bertenaga,” kuncinya. (Fernando Rumetor)