TALAUD – Dua bulan gaji tak kunjung dibayarkan, ratusan tenaga kesehatan (Nakes) baik aparatur sipil negara (ASN) maupun Tenaga Harian Lepas (THL) di Dinas Kesehatan gelar aksi damai di dua titik yang berbeda yakni kantor bupati dan DPRD Talaud, Senin (6/11/2023) pagi tadi.
Dimana, mereka menuntut hak gaji yang tak kunjung dibayarkan. Untuk gaji ASN Nakes 2 (dua) bulan dan honor THL selama 7 (tujuh) bulan belum dibayarkan. Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud diminta bertanggung jawab.
“Mewakili tenaga kesehatan untuk menyuarakan bagaimana penjelasan gaji, baik gaji pokok PNS maupun gaji THL,” geram dr. Hilda Taasiringan yang didampingi Kordinator Aksi Sovian Ambalau saat berorasi di lapangan kantor Bupati.
Gaji pokok ASN sudah tertata dalam APBD selama 12 bulan. Tapi kenapa Gaji ASN tinggal 9 bulan sisanya kemana. Yang saya tahu ada 6 kali pergeseran. Dimana pergeseran itu,” tanya Hilda.
“Kami telah menunggu selama 1 bulan dalam diam bapak, kami bersabar ini sudah bulan kedua, haruskah kami bersabar lagi. Anak-anak biaya sekolah butuh uang bukan sabar bapak. Kami rasanya harus bergerak meminta penjelasan dari penguasa,” ucapnya.
Untuk gaji honor, seru Hilda sudah 6 bulan memasuki bulan ke 7 (tujuh) belum juga dibayarkan.” Katanya menunggu anggarapan perubahan, soal anggaran perubahan itu masalah politik dan kami tidak mau ambil pusing dalam hal itu. Kami butuh penjelasan untuk pembayaran,” cetus Hilda.
Terpisah, mewakili Pemerintah Daerah melalui Sekda, Dr. Yohanis Kamagi saat menerima ratusan Nakes mengatakan, secara normatif Pemerintah Daerah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 166 Miliar didalamnya adalah gaji Nakes sebanyak 14 bulan.
“Dalam hal ini, bukan hanya 12 bulan namun dengan sistem sekarang menjadi tanggung jawab SKPD untuk penganggarannya, ternyata setelah diketahui Dinas Kesehatan itu melakukan koreksi belanja. Artinya mereka menempatkan uang yang diberikan secara indikatif itu pada belanja-belanja lainnya yang seharusnya didahulukan adalah gaji.
Kalau gaji tidak cukup baru diberikan belanja program kegiatan lainnya. Jadi ketidak patuhan inilah yang menyebabkan kemudian hari ini Nakes tidak terbayarkan gaji 2 bulan,” jelas Kamagi.
Diketahui, sesudah demo di kantor Bupati, Ratusan Nakes selanjutnya menuju kantor DPRD melakukan aksi yang sama menuntut agar hak mereka dibayarkan. Mereka para Nakes diterima Ketua DPRD Semuel Bentuan, Wakil Ketua Jekmon Amisi dan Anggota DPRD Jim Maatuil.
Pada aksi demo tersebut tampak puluhan aparat kepolisian lakukan pengawalan.(Jasman)
Tinggalkan Balasan