MANADO-Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan memberikan penghargaan bagi altet-atlet utusan daerah ini yang mendulang medali emas di Asian Games 2018.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Olly Dondokambey yang menyebut, setiap utusan Sulut yang berhasil meraih medali emas akan diberikan uang tunai sebesar Rp100 juta.
“Kita akan berikan penghargaan bagi mereka. Yang merupakan utusan Sulut meraih medali emas di Asian Games dapat uang tunai Rp100 juta,” kata Olly, di Lobi Kantor Gubernur Sulut, Senin (27/8).
Dia menjelaskan, untuk atlet asal Sulut tetapi tidak menjadi utusan daerah ini tidak akan mendapatkan bonus tersebut. Ini dikhususkan memang untuk atlet yang benar-benar membawa nama Sulut dan menjadi utusan daerah ini.
“Jangan nanti bawa nama Sulut, tetapi saat di PON justru bawa nama daerah lain. Ini yang kita seriusi, agar atlet-atlet yang menjadi utusan Sulut tetap akan diberi penghargaan jika berprestasi,” tandasnya.
Dengan begitu, pastinya Abdul Malik yang menjadi utusan Sulut di cabang olaharga (cabor) pencak silat akan mendapatkan bonusnya. Pasalnya, pria asal Bitung tersebut berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan pesilat asal Malaysia, Muhammad Faizul M Nasir dengan skor 5-0 pada final Men’s Class B: 50kg sampai 55kg yang digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia (TMII), Jakarta Timur, Senin (27/8).
Hingga berita ini diturunkan Indonesia masih berada di peringkat ke-4 perolehan medali sementara Asian Games 2018 dengan mengumpulkan 20 emas, 14 perak dan 26 perunggu, yang memastikan kontingen Merah Putih sudah melampaui target yaitu 16 medali emas.
Masyarakat pun memberikan apresiasi bagi Gubernur Olly Dondokambey yang memperhatikan betul para atlet-atlet utusan Sulut yang berlaga di turnamen nasional dan internasional.
“Ini patut diapresiasi, karena dengan adanya perhatian seperti ini akan memacu prestasi bagi para atlet Sulut untuk mendulang prestasi. Apalagi sebentar, akan diperhadapkan dengan PON. Ini tentu akan menjadi bagi atlet-atlet yang menjadi utusan daerah ini,” ungkap Ferdy Sumual, warga Minahasa.(ivo)
Tinggalkan Balasan