MANADO – Novotel Manado Golf Resort & Convention Center memperingati ulang tahun ke-15 pada Senin (13/5/2024). Ulang tahun kali ini Novotel mengangkat tema “Creating a New History”.

General Manager Whisnu Wijaya bersama para karyawan dan staff bersama-sama memotong tumpeng sebagai tanda syukur kepada Tuhan sehingga Novotel Manado Golf Resort and Convention Center bisa mencapai usia ke-15 tahun. 

Kata dia, selama 15 tahun, Novotel Manado Golf Resort & Convention Center mendapatkan banyak pengalaman, pelajaran, tantangan dan juga pencapaian yang tidak dapat dihitung banyaknya.

“Semua ini tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan dari Owning Company dan juga seluruh karyawan yang sudah bekerja sepenuh hati dan mendedikasikan diri secara loyal untuk bekerja dan memberikan pelayanan terbaik untuk para tamu,” ujar Whisnu.

“Untuk kedepannya kita akan buat sejarah baru, segala hal yang baik akan kita kembangkan untuk dampak yang positif dan berguna bagi Novotel Manado Golf Resort & Convention Center,” bebernya.

Acara selanjutnya dilanjutkan secara meriah dengan para karyawan dengan suasana kebersamaan dan kekeluargaan di area hotel.

Dalam rangka hari jadi yang ke-15 tahun, Novotel Manado Golf Resort & Convention Center juga tidak lupa dengan tanggung jawab sosial perusahaan yakni berkunjung ke yayasan Sayap Kasih Tomohon pada Rabu (15/5/2024).

“Ini merupakan wujud komitmen yang telah dibangun bersama yakni akan selalu mendukung dan membantu saudara-saudara kita yang ada di yayasan Sayap Kasih dengan menyerahkan beberapa kebutuhan pokok yang dibutuhkan.” sebut Whisnu. 

Terdapat doa dan harapan agar Novotel Manado Golf Resort and Convention Center bisa terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi lebih baik, dan para karyawan bisa memberikan versi terbaiknya.

“Sehingga Novotel Manado Golf Resort and Convention Center jadi tujuan utama masyarakat dan selalu menjadi yang terdepan dalam memberi pelayanan bagi para tamu serta dapat membantu memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi pada sektor pariwisata di Kota Manado,” pungkasnya. (Fernando Rumetor)