MANADO – Sejumlah organisasi melakukan diskusi dan mimbar bebas dalam deklarasi Koalisi Advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Sulawesi Utara (Sulut), pada Selasa (10/12/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Manado (LBH Manado) ini membahas sejumlah poin penting.

Dalam kegiatan ini, Koalisi Advokasi KBB menyoroti sejumlah tindakan diskriminasi pandangan dan kegelisahan bersama atas masalah tentang kebebasan beragama seperti penolakan pembangunan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Maret 2023); penutupan tempat ibadat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Purwakarta, Jawa Barat (April 2023)

Kemudian penutupan (sementara) Gereja Kristen Jawa di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah (Juni 2023); penolakan pembangunan vihara di Cimacan, Cianjur, Jawa Barat (Agustus 2023); dan penolakan pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah di Kabupaten Bireuen, Aceh Darussalam (September 2023). 

Dan untuk di Sulawesi Utara sendiri, kasus-kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan juga terjadi diantaranya pembakaran rumah ibadah penghayat kepercayaan LAROMA di Minahasa, pelarangan pendirian Masjid As Syuhada di Bitung dan pengrusakan balai keagamaan di Tumaluntung Minahasa Utara.

Melihat kondisi kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia, Koalisi Advokasi KBB Sulut yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat sipil di Sulawesi Utara menyampaikan komitmennya.

“Mempromosikan nilai-nilai keberagaman demi pemajuan HAM, Toleransi, serta Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Sulawesi Utara,” ujar salah satu perwakilan dalam poin deklarasi

Selain itu, Kelompok Advokasi KBB menegaskan untuk menguatkan aktivitas kerjasama organisasi masyarakat sipil dalam aksi-aksi praksis berupa Advokasi masalah-masalah HAM terlebih khusus pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Sulawesi Utara. 

Selanjutnya mendorong semua pihak baik pemerintah, TNI maupun Polri menjamin setiap kebebasan hak asasi warga negara untuk  memeluk agama dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Deklarasi ini merupakan seruan bersama untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Adapun sejumlah organisasi yang terhimpun dalam koalisi ini adalah:

  1. Gusdurian Manado
  2. Gerakan Perempuan Sulut (GPS)
  3. Lembaga Bantuan Hukum Manado
  4. Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT)
  5. Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia
  6. Swara Parangpuan Sulut
  7. Ahmadiyah Manado
  8. Yayasan Cahaya Mercusuar Indonesia (YCMI)
  9. IMM
  10. AMAN Sulut
  11. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado
  12. Lalan Rondong Malesung (LAROMA)
  13. Yayasan Suara Nurani Minaesa (YSNM)
  14. Komnas Perlindungan Anak Sulut
  15. Yayasan Peduli Kasih (Yayasan PEKA)
  16. Waraney Wuya
  17. Madrasah Intelektual Ahmad Syafu’i Maarif