MINSEL – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) memperkuat komitmen dalam mendukung target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
Melalui program Pengelolaan Uang Rupiah Hijau (Green PUR), BI mengembangkan sinergi strategis dengan berbagai pihak dalam pemanfaatan limbah operasional yang ramah lingkungan sebagai bahan bakar alternatif dalam pembangkitan energi.
Program ini merupakan implementasi nyata dari prinsip reduce, reuse, recycle, dan convert waste to energy untuk mendorong efisiensi internal serta berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon (dekarbonisasi).
Limbah operasional yang sebelumnya dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kini dialihfungsikan sebagai bahan co-firing bersama batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk mendukung upaya transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut dari implementasi program Green PUR tersebut, BI Sulut bersama PLTU Amurang melakukan penandatanganan Surat Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Limbah Operasional Pengelolaan Uang Rupiah pada 20 Juni 2025.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Joko Supratikto bersama Manajer PLTU Amurang, Anggrita Candrayanto.
“Melalui kerja sama ini, kami menyepakati pemanfaatan Limbah Operasional Pengelolaan Uang Rupiah dari BI Sulut sebagai bahan bakar alternatif di PLTU Amurang,” tutur Joko.
Berdasarkan hasil uji co-firing yang dilakukan PLN Puslitbang, limbah tersebut dapat terbakar sempurna, menghasilkan panas yang stabil, serta dapat menurunkan emisi karbon.
“Temuan ini memperkuat adanya potensi limbah operasional sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan,” tukasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa penandatanganan tersebut merupakan bagian dari komitmen BI untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam seluruh proses bisnis.
“Melalui program Green PUR ini, kami tidak hanya memperkuat tata kelola pengelolaan uang Rupiah yang efisien, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ungkap Joko.
Setelah acara penandatanganan, BI Sulut menyelenggarakan program edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah) kepada pegawai PLTU Amurang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap uang Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan alat pemersatu bangsa.
Kegiatan ini menegaskan kontribusi Bank Indonesia dalam mendukung transformasi hijau. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperluas pemanfaatan limbah operasional dalam rangka mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan dan netralitas karbon Indonesia. (nando/*)
Tinggalkan Balasan