MANADO – PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) V Manado terus menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui program Bank Sampah Binaan.
Upaya ini dilakukan bersama Forum Sahabat Emas Peduli Sampah (Forsepsi) sebagai bagian dari gerakan nasional menuju Indonesia Bersih.
Kerja sama ini telah membina beberapa bank sampah yang tersebar di wilayah cakupan Pegadaian Kanwil V Manado, yang meliputi Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua.
Deputi Operasional Pegadaian Kanwil V Manado, Widi Sunardi, menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
“Sampah bukan semata tanggung jawab pemerintah. Kesadaran bersama sangat diperlukan,” ujar Widi dalam kegiatan Konsolidasi Bank Sampah Binaan Pegadaian yang berlangsung di Hotel Amaris Megamas Manado, Kamis (3/7/2025).
Widi menambahkan, Pegadaian saat ini telah mengimplementasikan kebijakan Green Life Action Movement (GLAM) yang menjadi bagian dari kebijakan korporasi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Dalam praktiknya, seluruh karyawan diwajibkan membawa tumbler sendiri dan tidak diperkenankan menyediakan air minum dalam kemasan plastik, termasuk untuk tamu.
Selain itu, Pegadaian juga menggandeng komunitas dalam menciptakan produk berbasis ecoprint seperti bantal dan hiasan yang dibuat dari sampah plastik bekas kemasan permen, makanan ringan, dan sachet kopi.
Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pegadaian memberikan berbagai dukungan kepada bank sampah binaan, mulai dari timbangan, mesin press, hingga kendaraan roda tiga.
Program ini juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu memungkinkan masyarakat yang mengumpulkan sampah untuk mengkonversi hasilnya menjadi saldo dalam Tabungan Emas.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Utara, Feibe Rondonuwu, menyambut positif inisiatif Pegadaian dalam penanganan sampah.
“Penanganan sampah membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat. Fakta di lapangan masih menunjukkan banyak sampah yang belum tertangani,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Feibe, pihaknya juga mengapresiasi kontribusi Pegadaian dalam membina bank sampah.
Menurutnya, bank sampah bukan hanya solusi teknis untuk pengurangan volume sampah, tetapi juga menjadi sarana edukasi publik dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. (nando/*)
Leave a Reply