MINAHASA — Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Minahasa menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai bentuk sinergi menjaga kestabilan harga, pada Rabu (16/7/2025) di Minahasa.

Rapat tersebut dipimpin oleh Bupati Minahasa Robby Dondokambey, menghadirkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Joko Supratikto sebagai narasumber, serta dihadiri oleh anggota TPID dari berbagai instansi terkait.

Dalam sambutannya, Bupati Robby Dondokambey menyampaikan apresiasi atas kinerja TPID yang telah menjalankan berbagai langkah pengendalian inflasi di daerah.

“Dengan penandatanganan kerja sama B2B antara Kabupaten Minahasa dan Bolaang Mongondow, diharapkan terbentuk rantai pasok antar daerah yang lebih kuat, peningkatan kinerja sektor riil yang merata, serta kontribusi yang lebih besar dari sektor perdagangan dan industri pengolahan terhadap struktur PDRB Kabupaten Minahasa,” ujar Bupati.

Ia juga menegaskan bahwa peran TPID tidak hanya sebatas pengendalian inflasi dan stabilisasi harga, tetapi juga harus menjadi penggerak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan, distribusi, dan investasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Joko Supratikto, dalam paparannya menyoroti pentingnya memperkuat ketahanan pangan, khususnya untuk komoditas strategis.

Joko menyebutkan potensi Minahasa sebagai sentra produksi cabai merah, tomat, cabai rawit, dan bawang merah di Sulawesi Utara.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa harga komoditas tersebut rentan terhadap kondisi cuaca yang mempengaruhi produktivitas panen, sementara Minahasa masih mengalami defisit beras yang harus dipasok dari luar daerah.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Joko menyarankan optimalisasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dalam dua bentuk, yakni mendatangkan komoditas yang defisit di Minahasa dari wilayah surplus, serta menyalurkan surplus hortikultura Minahasa ke daerah lain guna menjaga kesejahteraan petani dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Stabilitas pasokan juga dapat diperkuat melalui kolaborasi antar lembaga, misalnya dengan dukungan subsidi biaya angkut,” jelas Joko.

Dirinya berharap sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia terus ditingkatkan demi menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Minahasa.

Kegiatan HLM TPID ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) Business to Business (B2B) antara Minahasa dan Bolaang Mongondow, bantuan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk komoditas beras, serta penyerahan bantuan pangan pemerintah. (nando/*)