MINUT – Pemerintah melalui Badan Gizi (BGN) bersama DPR RI menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Klabat Jaga VII, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara pada Kamis (13/11).
Sosialisasi program MBG menjadi momentum untuk mencetak generasi bangsa Indonesia yang sehat, berkualitas, dan cerdas.
Sosialisasi program MBG ini dihadiri oleh Anggota Komisi IV, DPR RI, Hindun Anisah, Tenaga Ahli Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Deputi Prokerma BGN Abdullah Kamil, serta ratusan peserta yang merupakan warga setempat.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI, Hindun menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pemerintah dalam memperkuat akses pangan bergizi bagi masyarakat.
Menurutnya, program MBG merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pemenuhan gizi anak-anak, ibu hamil, dan lansia yang selama ini masih menghadapi keterbatasan akses pangan sehat.
“Program MBG adalah bagian dari program prioritas nasional di bawah arahan Presiden dan Wakil Presiden untuk memperkuat ketahanan gizi sekaligus mendukung swasembada pangan,” tutur Hindun Anisah.
Hindun menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG dikoordinasikan langsung oleh BGN agar implementasinya efektif dan berkelanjutan. Salah satu kekuatan program ini adalah pemanfaatan bahan pangan lokal yang dipasok melalui Sentra Produksi dan Penyediaan Gizi (SPPG).
Selain memastikan ketersediaan bahan segar dan berkualitas, pola ini dinilai mampu menggerakkan ekonomi lokal.
“Program ini tidak hanya meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga sekitar,” tambahnya.
Selain itu, program MBG juga membuka peluang kerja baru melalui perekrutan tenaga dapur dari masyarakat sekitar SPPG. Sebagai wakil rakyat, Hindun menekankan pentingnya percepatan pembangunan SPPG di Minahasa Utara agar manfaat program dapat segera dirasakan masyarakat.
Dengan sosialisasi yang dilakukan di Desa Klabat ini ia mengajak agar seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran implementasi MBG guna menurunkan angka stunting dan kekurangan gizi serta mendukung pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. (nando/*)


Tinggalkan Balasan