Tag: Danrem Solo

  • Selamat! Tuama Minahasa Jabat Danrem di Kampung Halaman Jokowi

    Selamat! Tuama Minahasa Jabat Danrem di Kampung Halaman Jokowi

    MANADO – Sesuai Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat tertanggal 8 Juni 2020, Kolonel Inf. Rano Tilaar mendapat arahan jabatan menjaga kampung halaman Presiden Jokowi, sebagai Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama yang membawahi Solo Raya.

    Sebagai Komandan Danrem 074/Warastratama, menjadikan Tuama Minahasa itu memikul tanggung jawab yang besar di pundaknya. Untuk sampai pada posisi tersebut bukanlah hal yang mudah. Seperti diketahui, Solo merupakan daerah yang ditinggali oleh keluarga Presiden Jokowi. Dan juga, di Solo sempat terjadi masalah mengenai kelompok radikal dan terorisme. Kemampuannya selama bertugas di Satuan Induk Badan Intelejen Strategis TNI (BAIS TNI) juga merupakan salah satu nilai tambahnya, yang menghentarkan ia menjabat dalam berbagai operasi dan jabatan.

    Kolonel Inf. Rano Tilaar juga pernah bertugas di Timor Timur usai lulus dalam Sekolah Komando pada tahun 1995. Selama lima tahun lebih menjalani tugas di Grup 2 Kopassus, ia direkomendasikan untuk mengikuti pendidikan Sandhi Yudha Kopassus.

    Kepada KORAN SINDO MANADO/SINDOMANADO.COM Kolonel Inf. Rano Tilaar mengatakan, pada prinsipnya prajurit itu hanya diatur oleh selember kertas, namanya surat perintah. “Penunjukan ataupun penempatan seorang perwira TNI kepada suatu jabatan, itu pasti adalah penilaian dari pimpinan. Saya mensyukuri hal ini, karena mendapat perhatian pimpinan atas pengabdian saya sebagai perwira TNI,” ucapnya, Jumat (11/6/2020).

    Dia percaya bahwa apapun yang sudah direncanakan Tuhan pasti terlaksana sesuai kehendak-Nya. “Semua pasti jadi menurut kehendak-Nya, kita hanya harus bersandar dan percaya bahwa apa yang sudah dan akan Tuhan perbuat semua itu adalah rencana yang indah,” ujarnya.

    Cita-citanya sejak SMA yang dibarengi dengan kerja keras berhasil membawa mengawali karier kemiliterannya sejak 1989. Kolonel Inf. Rano Tilaar juga pernah menjadi Paskibraka Nasional 1987 utusan Sulawesi Utara, Nyong Manado dan Nyong Sulut pada 1988.

    Dia berharap, kaum pemuda-pemudi agar tak pernah berhenti untuk bermimpi dan percaya akan mimpi itu serta melakukannya. Karena baginya, Sulawesi Utara di kanca nasional memang kuantitasnya sedikit, tapi tidak demikian dari segi kualitasnya. “Kuantitas kita memang sedikit di kanca nasional, tapi tidak demikian dengan kualitasnya. Karena kita adalah etnis yang diandalkan kualitas kerjanya. Tanggung jawab merupakan jiwa kita, dalam pekerjaan apa pun kita harus memiliki jiwa juang dalam mempertanggungjawabkan tanggung jawab itu kepada Tuhan, bangsa dan negara,” tutupnya. (Clay Lalamentik)