MANADO—General Manager Swiss-Belhotel Maleosan Faisal Tranggono berpedapat industri perhotelan di Kota Manado masih dalam kategori positif dibandingkan daerah lainya.
“Secara kompetisi di Manado masih sehat,” ujar Tranggono, Senin (25/6/2018).
Sebab kata dia, permintaan hunian kamar di Manado setelah Lebaran 2018 jauh lebih baik, jika disejajarkan dengan beberapa kota di Pulau Jawa. “Indikatornya kita lihat, biasanya setelah libur Lebaran tingkat hunian sedikit turun. Tapi di Manado, city occupancy-nya diatas 60%, sedangkan di Kota Solo, Jawa Tengah hanya 40-an persen,” jelasnya.
Hal ini kata dia, didorong dengan beragamnya pelanggan yang menggunakan jasa perhotelan di Kota Manado. “Manado industri pariwisatanya terus tumbuh, karena sekarang sudah ada China market,” paparnya.
Selain dari wisatawan, kata dia, pengguna hotel juga datang dari berbagai kalangan, diantaranya pemerintahan, perusahaan, komunitas, agen tour and travel, badanusaha milik negara (BUMN), hingga pelaku usaha.
Tak hanya itu, industri hotel juga akan bergairah karena, beberapa iven nasional dipusatkan di Kota Manado. “Bulan depan akan digelar Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2018 pada 6 hingga 7 Juli. Ini juga akan menstimulus naiknya jumlah permintaan kamar,” katanya.
Pasalnya kata dia, Harganas ini akan mendatangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Indonesia. “Kami prediksi Juli nanti okupansi akan diatas 70%,” tuturnya. (stn)
Tinggalkan Balasan