PLN kembali menggelar penghargaan karya inovasi bagi pegawai untuk tahun 2018.

MANADO — PLN kembali menggelar penghargaan karya inovasi bagi pegawai untuk tahun 2018.

Tak kurang dari 247 karya inovasi akan diadu di ajang paling bergengsi bagi para innovator PLN se-Regional II atau luar Jawa-Bali. Selama dua hari, 18-19 Juli 2018, para peserta akan menampilkan performa terbaik timnya di hadapan para juri untuk bisa lolos dari tahap seleksi awal.

Pada Tahun 2018 ini, juga dilakukan inovasi untuk Senior Leader meliputi  General Manager dan Direktur Anak Perusahaan.

“Tujuannya kita ingin seluruh General Manager dan Direktur Anak Perusahaan punya inovasi-inovasi yang bisa memberikan perbaikan bagi perusahaan. Mudah-mudahan ini tahun depan bisa diteruskan dan menjadi motor PLN ke depan,” ungkap General Manager PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan E. Haryadi yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia.

Tahun 2018 ini jumlah karya inovasi yang masuk sebanyak 439 dengan rincian: Bidang Pembangkitan 57, Bidang Transmisi dan Distribusi 76, Bidang Technical Supporting 115, Non Technical Supporting Aplikasi 115, Bidang Non Technical Supporting Manajemen 76. Jumlah ini naik 82 dari tahun lalu sebanyak 357.

“Hal yang paling menggembirakan adalah semakin tingginya peserta dari bidang non technical supporting manajemen. Selama 5 tahun ini naik jumlah pesertanya juga naik inovasinya. Kenapa ini menjadi sangat penting, bahwa kita semakin ke depan sangat tergantung sekali dengan kemampuan kita beradaptasi. Disruptif sudah masuk ke bidang teknologi kelistrikan,” jelas Haryadi.

Sejak tahun 1999 sampai saat ini inovasi yang dihasilkan oleh pegawai PLN mencapai angka 3.702 karya inovasi yang masuk untuk diseleksi setiap tahunnya, dan sebanyak 2.007 karya inovasi memenuhi passing grade. Cost saving yang didapatkan dari hasil inovasi pada tahun 2017 sebesar Rp1.348.930.000.000,-, tahun 2016 sebesar Rp5.302.706.864.494-, tahun 2015 sebesar Rp2.018.839.419.000,- tahun 2014 sebesar Rp3.923.467.458.808,-, tahun 2013 sebesar Rp3.738.577.519.769,-, dan tahun 2012 sebesar Rp586.060.261.191.

Seluruh Karya inovasi yang telah lolos ke tingkat Regional ini akan dievaluasi kembali oleh tim teknis, dan karya inovasi yang memenuhi kriteria akan ditindaklanjuti menjadi prototype untuk produksi massal, untuk distandarkan (SPLN), untuk dipatenkan atau untuk dikembangkan.

Saat ini sudah 67 buah karya inovasi yang sedang dalam proses paten, dan enam karya inovasi sudah mendapatkan sertifikat. Sedangkan jumlah prototype yang siap untuk diproduksi massal berjumlah 67 buah. (stn)