TAHUNA — Kabupaten Sangihe merupakan daerah perbatasan dengan negara Filipina, membuat daerah ini sebagai daerah strategis untuk kejahatan lintas negara, maka Kapolri memerintahkan untuk memasang 20 CCTV atau kamera pengawas di beberapa titik strategis di Sangihe.

Kapolres Sangihe AKBP. S F. Napitu, mengatakan pihaknya menyampaikan sekira 20 kamera pemantau yang akan dipasang di jalur keluar masuk orang seperti di pelabuhan, bandara dan tempat yang dianggap strategis.

“Ini upaya Polri untuk melakukan pengawasan terhadap masuknya Warga Negara Asing (WNA) di wilayah hukum Polres Sangihe, sehingga Polisi akan memasang kamera pemantau di tempat-tempat strategis,” ujar Napitu, Jumat (31/8/2018)

Kemudian, kata Kapolres, dari Mabes Polri sudah melakukan survei lokasi untuk menempatkan kamera tersebut, dan tempat untuk dijadikan sebagai ruangan pemantau kamera.

Penjelasan Kapolres, Sangihe adalah jalur penting bagi WNA yang konotasinya terlibat berbagai kejahatan seperti terorisme dan kejahatan lintas batas lainnya, maka perlu ada pengawasan yang lebih keta.

“Kapolri sangat peduli dengan wilayah Sangihe sebagai wilayah lintas batas maka perlu ada pengawasan yang lebih ketat, sebab wilayah Filipina Selatan kita ketahui sebagai wilayah para teroris internasional, jadi Sangihe sebagai pintu gerbang harus dijaga,” tambah Napitu.

Selain penempatan kamera pengawas, Kapolres juga meminta peran pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama mengawasi WNA di Sangihe dengan cara memberikan informasi ke pihak Kepolisian di wilayah seperti Babikantikas atau Polsek terdekat apabila ada WNA yang mencurigakan.

(KORAN SINDO MANADO/Andy Lahindo Gansalangi)