MANADO-Mahasiswa korban bencana alam di Sulawesi Tengah (Sulteng) dari Universitas Tandulako (Untad) Palu, mulai mendaftar mengikuti program “sit in” di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Senin (8/10/2018).
Informasi yang didapat bahwa saat ini sudah dua orang mahasiswa asal Untad yang mendaftarkan diri.
“Iya benar sudah ada yang mendaftarkan diri beberapa hari lalu,” ucap Rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat melalui Jubir Hezky Kolibu.
Kolibu menerangkan, dalam beberapa hari mendatang diprediksi akan makin banyak mahasiswa yang mendaftar. Sebab, informasi yang beredar banyak mahasiswa Untad yang bertanya-tanya soal cara masuk mengikuti program “sit in” di Unsrat.
“Secara lisan sudah banyak yang menyatakan minatnya,” jelasnya.
Sebelumnya, Rektor Ellen Kumaat menyatakan, kebijakan ini sesuai dengan pengumuman resmi Majelis Rektor PTN se-Indonesia (MRPTNI) dan Forum Rektor Indonesia (FRI). Kata Ellen, dimana sekira 37 perguruan tinggi di Indonesia termasuk Unsrat, menyatakan kesediaan membantu pelayanan pendidikan di daerah yang terdampak bencana.
“Jadi karena pelayanan pendidikan di Untad tidak bisa berjalan hingga batas waktu tertentu, maka Unsrat menyiapkan diri untuk menerima mahasiswa Untad,” jelas Kumaat.
Menurut dia, mahasiswa Untad yang ditampung perkuliahannya akan menjadi mahasiswa titipan di Unsrat. Jika Untad sudah siap menerima kembali, mereka akan dipulangkan untuk melanjutkan kuliah di sana.
“Mahasiswa Untad dipersilakan untuk dapat mengikuti program “sit in” pada 11 fakultas yang ada di Unsrat. Ada beberapa prosedur program ini bagi mahasiswa,” tuturnya.
Selanjutnya, Ellen menyebut, data mahasiswa peserta program “sit in” tersebut akan dicatat dan dilaporkan ke Untad untuk mendapat konfirmasi dan persetujuan.
“Untuk semua kebijakan ini, Unsrat tidak memungut biaya apapun bagi mahasiswa Untad yang terdampak bencana. Silahkan datang dan mendaftarkan diri, kami akan melayani dengan senyuman,” ungkapnya. (ivo)


Tinggalkan Balasan