MANADO—Minat warga Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggunakan jasa teknologi finansial (financial technology/Fintech) untuk mendapatkan pembiayaan usaha cukup tinggi.

Kepala OJK Sulut Gorontalo Malut (Sulutgomalut), Elyanus Pongsoda mengatakan, pihaknya terus mendukung pengembangan Fintech khususnya di Sulut.

Lanjut dia tampa disadari  pelaku UMKM Di Sulut sudah menggunakan Fintech untuk mendapatkan modal usaha.

“Karena di negara kita satu hal yang kita tuju untuk peningkatan inklusi keuangan. Pemerintah ingin mencapai inklusi keuangan pada posisi 75% di tahun 2019. Fintech ini dapat mengejar,” jelasnya Elyanus, disela Kumpul Jurnalis Wartawan Ekonomi Sulut, di Grand Lulay, Sabtu, 13/10/2018.

Menurut dia, Fintech dapat menjadi jembatan untuk mengejar ketertinggalan inklusi keuangan Indonesia dengan negara lain. Pasalnya Fintech dapat mengakomodir pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) yang masih terkendala permodalan dari perbankan.

Artinya hal ini bisa menjangkau pelaku usaha yang belum tersentuh jasa keuangan. “Fintech ini bisa jadi solusi bagi UMKM yang tidak bankable,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal IKNB dan Perlindungan Konsumen  OJK  Sulutgomalut, Ahmad Husain mengatakan, meskipun baru diperkenalkan 2017 lalu, animo masyarakat Sulut mendapatkan pinjaman dari Fintech cukup baik. Bahkan menjadi salah satu tertinggi di Pulau Sulawesi.

“Fintech memang masih baru, tapi permintaan warga Sulut untuk mendapatkan  modal usaha dari situ sangat tinggi,” jelas Ahmad.

Sebab dia mengatakan, jumlah akumulasi transaksi akun borrower atau penerima pinjaman berdasarkan provinsi, Sulut menduduki posisi kedua dibawah Sulawesi Selatan dengan jumlah 23.966 Akumulasi Transaksi Borrower. Jumlah transaksi ini berasal dari Jumlah 9.436 akumulasi rekening borrower.

Bahkan, Lender atau pemberi pinjaman Sulut menduduki posisi pertama di Pulau Sulawesi dengan 8.312 lender. Sedangkan Sulawesi Selatan hanya 4.006 Lender.

“Penyaluran pinjaman di Sulut sudah menyentuh Rp41,3 miliar. Pembiayaan ini tersebar di berbagai lini usaha yang digeluti pelaku UMKM,” paparnya. (stenly sajow)