MANADO-Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pemantapan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dan Narkoba di Ibis Hotel Manado, Jumat (16/11).

Rakor ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Steven Kandouw. Saat sambutan, Kandouw mengatakan, rakor ini sangat baik dan patut diapresiasi kepada segenap jajaran Biro Kesra Pemprov Sulut.

Narkoba dan HIV/AIDS merupakan musuh bersama Bangsa Indonesia, termasuk di Sulut. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan, baik secara fisik, psikis, sosial, ekonomi, budaya dan moral. Telah tampak di hadapan kita generasi yang tidak memiliki masa depan karena terjerumus narkoba, serta tingginya angka penderita HIV/AIDS,” kata Kandouw yang didampingi Aisten I Setdaprov Sulut, Edison Humiang.

Lanjut dia, menyikapi kondisi tersebut, maka dalam upaya penanggulangan dan pencegahan penyebarannya, pemerintah beserta organisasi non pemerintah senantiasa terus dituntut untuk terus memaksimalkan program dan strategi agar penyebaran narkoba dan HIV/AIDS dapat ditekan.

Sangat diperlukan pengukuran atau evaluasi, sekaligus penyeragaman langkah serta semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat. Rakor ini tentu sangat bermanfaat dalam penyusunan program yang lebih maksimal nantinya,” tukasnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Kabid Penyakit Menular Deputi Penanggulangan Penyakit Kementrian PMK dan Kebudayaan, dr Sinurtina Sihombing dan Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Sulut, Sam Repi.

Kabid Sinurtina mengatakan, narkoba dan HIV/AIDS sangat berhubungan erat. Artinya, banyak pemakai narkoba tertular penyakit HIV/AIDS.

Nah, kondisi ini yang mesti menjadi perhatian bersama. Baik keluarga, tokoh agama, sekolah dan juga pemerintah, mesti terus ada koordinasi dan sinergi untuk mengupayakan agar tidak banyak masyarakat yang menjadi penderitanya,” ungkap Sinurtina.

Begitu juga disampaikan Kabid Repi, masalah narkoba terus menjadi perhatian serius pihaknya. Sudah banyak masyarakat yang menjalani rehabilitasi, dan juga ada penindakan kepada bandar dan pengedarnya.

Kita juga rutin gelar sosialisasi hingga ke sekolah-sekolah. Intinya, memerangi narkoba harus menyatukan tekad bersama semua elemen masyarakat,” tuturnya.