Daun Pangi Mampu Obati Penyakit HIV-AIDS

oleh
Dr dr Arend Mapanawang SpPD FINASIM (tengah). (FOTO: Istimewa)

MANADO- Daun Pangi yang menjadi makanan khas masyarakat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), ternyata mampu digunakan untuk pengobatan anti virus Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndroms (HIV-AIDS). Hal tersebut diakui Ketua STIKES Halmahera Dr dr Arend Mapanawang SpPD FINASIM.

Mapanawang mengatakan, daun pangi dengan nama latin Pangium edule Reinw, mempunyai senyawa yang mampu meng-inhibisi (hambat) virus HIV-AIDS dengan kekuatan mencapai 94,80%.

“Hasil uji retroviral yang bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor tersebut cukup spektakuler, dan kekuatan inhibisinya adalah yang tertinggi di dunia sampai saat ini,” ujar dia, Minggu (2/12/2018)

Lanjut dia, ini mengalahkan jauh khasiat obat Lamivudin yang telah digunakan sejak 24 tahun lalu terhadap pengidap HIV-AIDS. “Sebab kekuatan inhibisi obat Lamivudin hanya 46%,” terang dia.

Dia menjelaskan, Atas temuan tersebut kami telah mematenkan temuan ini. Melalui surat resmi yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Dengan nomor HKI.3-HI.05.01.03.2018/S/00721 tertanggal 26 September 2018.

“Didalamnya menyebutkan, daun pangi untuk pengobatan antivirus HIV-AIDS, hepatitis, antioksidant, antikolesterol, asam bivat, penyakit degeneratif, dan sebagai suplemen makanan,” jelas dia.

Dia menambahkan, kelanjutan hasil temuan ini, STIKES Halmahera akan bekerjasama dengan British Institute of Technology di London.

“Sehingga obat herbal berbahan daun pangi dapat diproduksi sesuai standar internasional,” pungkas dia, yang baru saja mengikuti 5th International Conference and Exhibition on Herbal and Traditional Medicine di London, Inggris, pada 5-6 November 2018 lalu. (valentino warouw/rds)