Selain itu, seorang Habib harus memiliki akhlak yang baik. Sebab, keteladanan mereka akan menjadi teladan di tengah masyarakat. Akan aneh jadinya jika seseorang mengaku-ngaku seorang habib.

Penjelasan Habib Zein juga sejalan dengan sejarah habib yang dipublish Gana Islamika (https://ganaislamika.com) 4 November 2017 lalu. Asal muasal keberadaan para Habib dapat ditelusuri dari pendirinya, yaitu Ahmad bin Isa (wafat tahun 345 H). Pria yang dikenal dengan nama Al-Imam Ahmad bin Isa atau al-Imam al-Muhajir ini adalah generasi ke-8 dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra.

Ahmad bin Isa melakukan hijrah dari Basra ke Hadhramaut (Yaman) bersama keluarganya pada tahun 317 H untuk menghindari Dinasti Abbasiyah yang berkuasa saat itu. Mereka hijrah dari Basrah ke Hadhramaut mengikuti kakek buyutnya, yaitu Muhammad Rasulullah SAW yang hijrah dari Mekah ke Madinah.

Ahmad bin Isa wafat di Husaisah, salah satu desa di Hadhramaut, pada tahun 345 Hijriah. Beliau mempunyai dua putera yaitu Ubaidillah dan Muhammad. Ubaidillah hijrah bersama ayahnya ke Hadramaut dan memiliki tiga orang putera yaitu Alwi (Alawi), Jadid, dan Ismail.

Akhir abad ke-6 H keturunan Ismail dan Jadid tidak mempunyai kelanjutan, sedangkan keturunan Alwi tetap berlanjut. Keturunan dari Alwi inilah yang kemudian dikenal dengan kaum Alawiyin. Maka secara khusus, istilah “Habib” mengacu kepada keturunan Alwi bin Ubaidillah (wafat awal abad ke-5 H)

Pada Festival Hadhrami yang digelar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia 25-26 April 2018 telah mengulas sejarah dan pengaruh habib ini. Festival Hadhrami ini diisi dengan seminar dan talkshow. Istilah Hadhrami sendiri disematkan kepada masyarakat Indonesia yang memiliki darah keturunan Arab. Sejumlah narasumber hadir di antaranya, Yasmin Zaky Shahab, Ben Sohib, dan Haidar Bagir.

Salah satu pembicara Haidar Bagir menuturkan, salah satu faktor utama hadirnya Habaib di tengah masyarakat Indonesia adalah sejak Reformasi pada 1998. Keberhasilan Reformasi telah memberi ruang besar kepada orang yang bergelar Habib atau Sayyid, untuk ‘manggung’ sebagai orang berpengaruh seperti Habib Rizieq Shihab atau Habib lainnya

Penulis sejarah Hadhrami Nabiel A Karim menjelaskan, hampir seluruh warga negara Indonesia yang memiliki darah Arab berasal dari Yaman. Sejarah migrasi keturunan Arab Indonesia bisa dikatakan hampir 95 persen berasal dari Hadhramaut (Yaman). Artinya, hanya sedikit komunitas Arab di Indonesia yang bukan berasal dari Yaman. (www.sindonews.com/valentino warouw)

Telah tayang di www.sindonews.com dengan judul : Gelar Habib dan Sejarahnya di Indonesia