TAHUNA– Sebanyak dua anak berumur lima tahun dan enam tahun yang terkena virus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liun Kendage Tahuna, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut),  meninggal dunia.

Direktur RSUD Liun Kendage Tahuan, dr Blessing Rompis mengatakan, kasus DBD yang mereka tangani di awal tahun 2019 cukup tinggi tercatat sejak tanggal 1 -8 Januari 2019 sebanyak 14 pasien.

“Pada 8 Januari 2019 malam, dimana dua pasien DBD meninggal dunia, keduanya berumur lima dan enam tahun,” ujar dia, Rabu (9/1/2019)

Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Hein Tamatompol mengatakan, tingginya angka penderita DBD diakibatkan pola hidup masyarakat yang kurang perhatikan soal kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

“Banyaknya penderita akibat lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih, saat ini kami terus melakukan sosialisasi 3 M (Menutup, Menguras dan Mengubur), sebab sasaran tempat bertelurnya nyamuk aedes aegypty, adalah tempat penyimpanan air, bak, tempat sampah, tong, botol plastik, dan lain-lain, makanya perlu kesadaran masyarakat” jelas dia.

Lanjut dia, kasus DBD di Kabupaten Sangihe bisa dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), namun pihaknya akan membuat kajian dan disodorkan kepada bupati sehingga turun keputusan KLB di Kabupaten Sangihe.

“Pihak Dinas Kesehatan, juga tengah melakukan penyelidikan epidemiologi kasus DBD dilingkungan tempat tinggal masyarakat yang menderita penyakit DBD,” terang dia.

Dia menambahkan, upayah lain dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah Fogging atau pengasapan diwilayah yang terpapar penyakit DBD, termasuk bekerjasama dengan 17 Puskesamas untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat membersihkan tempat tinggalnya sebagai langka awal.

“Selain itu Dinas Kesehatan akan meminta pemkab melalui humas untuk membuat edaran ke rumah-rumah ibadah untuk mensosialisasikan pencegahan dan danpak DBD,” tambah dia.

Sementara itu, Bupati kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, mengatakan, turut prihatin dan turut berduka atas meninggalnya dua pasien DBD. Kami akan medorong dinas terkait dan semua elemen untuk melakukan gerakan bersih-bersih lingkungan untuk mencegah penularan penyakit DBD.

“Belajar dari hal tersebut kami akan mendorong semua elemen untuk melakukan gerakan bersih-bersih lingkungan, dan upayah fogging tentu harus diintesifkan” tutup dia. (KORAN SINDO MANADO/Andy Gansalangi)