MANADO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan Rapat Telaah Tengah Tahun 2019 Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tingkat Provinsi Sulut di Hotel Grand Luley Manado, Rabu (4/9/2019).

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Drs Sugiyatna MM hadir bersama semua jajaran BKKBN Sulut, serta kepala perangkat daerah terkait dari 15 kabupaten dan kota se-Sulut.

Sugiyatna mengatakan, rakor ini sangat penting guna melihat, mengkaji dan mengevaluasi realisasi program KKBPK yang berjalan di kabupaten dan kota.

“Tentunya, saya mengapresiasi atas kehadiran bapak/ibu sekalian dalam rakor ini. Kesempatan ini pastinya dapat menjadi wadah bagi kita untuk bertukar pikiran, atau mendiskusikan jika ada hal-hal yang menjadi hambatan pelaksanaan program KKBPK di wilayah masing-masing,” terangnya.

Lanjut dia, para peserta rakor bisa langsung menyuarakan berbagai persoalan di bidang tugasnya.

“Kebetulan di sini, enam kepala bidang BKKBN Sulut hadir semua. Jadi, apa yang dinilai menjadi masalah bisa didiskusikan langsung kepada kepala bidang terkaitnya,” jelasnya.

Sugiyatna memaparkan, agenda ini merupakan kegiatan rutin yang digelar usai masa kerja semester I di 2019. Lewat rakor tersebut, pihaknya dapat memperoleh gambaran atau kesimpulan sejauh mana program KKBPK berjalan, serta apa saja yang menjadi hambatannya.

“Seperti tadi, ada dari Sangihe dan wilayah kepulauan lain, mengaku terkendala pengiriman laporan karena masalah jaringan internet. Ini juga menjadi hal yang penting untuk diseriusi bersama,” paparnya.

Menurutnya, lewat hasil rakor nanti maka pihaknya akan membuat rencana aksi terkait target, atau rencana program kerja selama enam bulan kedepan.

“Point penting yang dibahas juga terkait capaian peserta KB, pelayanan KB, dan fokus untuk pemberian Alkon. Serta bagaimana MKJP bisa terpenuhi untuk mengejar target,” akunya.

Dia mengakui, terkait program KKBPK telah teraliasi sekira 54,7% di semester I. Sisa target akan dikejar dalam bulan berjalan hingga akhir tahun nanti.

“Kita harus tancap gas. Makanya harus dibuat rencana aksi untuk mengejar target indikatornya,” ungkapnya.

Dia berharap, lewat adanya rakor ini dapat memberikan satu dampak positif, terlebih menyamakan persepsi guna menunjang pelaksanaan dan realisasi program KKBPK di kabupaten dan kota untuk lebih dimaksimalkan.

“Pastinya, apapun yang diupayakan BKKBN Sulut, jika tanpa dukungan atau support dari pemerintah daerah setempat, tentu tidak akan maksimal. Namun, sejauh ini koordinasi dan sinergi bersama pemda baik pemprov dan kabupaten/kota, berjalan sangat baik,” tandasnya.

Pelaksanaan Rakor Telaah Tengah Tahun 2019 Program KKBPK berlangsung dari Rabu (4/9) hingga Jumat (6/9). Para peserta terlihat memberikan pertanyaan hingga masukan terkait program KKBPK yang berjalan di wilayahnya. (rivco tololiu)