Produk Keuangan Syariah Bisa Diakses Non Muslim di Manado

oleh
Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulut R Eko Adi Irianto. KORAN SINDO MANADO

MANADO—Bank Indonesia menilai, ekonomi keuangan syariah bisa digunakan seluruh masyarakat tanpa memandang Suku, Agama dan Ras (SARA) termasuk di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)

Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulut R Eko Adi Irianto mengatakan, produk keuangan syariah tidak hanya dikhususkan bagi agama muslim tapi terbuka bagi non muslim. “Produk keuangan syariah itu bersifat inklusif, siapa saja bisa menggunakannya,” ujar Eko, Selasa, 12/9/2019.

Menurut dia, sudah ada non muslim yang meminati produk keuangan syariah. “Sebetulnya banyak juga non muslim yang menggunakan produk keuangan syariah, tapi tidak banyak terekspos,” jelasnya.

Apalagi kata dia, penerapan ekonomi syariah sudah didukung dengan kehadiran perbankan syariah yang berkantor di Manado.

Karena itu, pihaknya akan gencar menyosialisasikan produk keuangan dan ekonomi syariah utamanya di Provinsi Sulut.

Eko menjelaskan, ekonomi dan keuangan syariah bukan suatu konsep yang eksklusif yang hanya ditujukan pada umum islam saja. Melainkan ekonomi dan keuangan syariah merupakan sebuah konsep yang inklusif. Bahkan secara aktif dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam roda ekonomi.

“Ekonomi syariah menjunjung  tinggi nilai keadilan, kemaslahatan, kebersamaan, dan keseimbangan, sebagaimana nilai kebajikan yang diyakini dalam rangka pengelolaan sumber daya titipan Tuhan,” tuturnya.

Untuk mengembangkan ekonomi syariah, setelah menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah di Manado pada akhir pekan lalu, BI Sulut juga akan berpartisipasi dalam  Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2019 di Kalimantan Selatan. (stenly sajow)