MANADO – Meski angka pengangguran di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus ditekan, tetapi hal tersebut masih menjadi persoalan serius pemerintah untuk memaksimalkan program membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulut Erny Tumundo dalam kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK) yang digelar di SMK Negeri 1 Manado, Senin (4/11/2019).

Menurut Erny, kegiatan yang dikemas lewat ‘Job Matching 2019’ merupakan wadah bagi pencari kerja (pencaker) untuk mendapatkan pekerjaan.

“Ini seperti pameran job fair yang biasa kita gelar. Tapi ini kita kemas secara khusus,” ungkap Erny.

Lanjut dia, BKK merupakan kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama dari Kementrian Tenaga Kerja (Kemnaker), Disnakertrans dan Dikda Sulut.

“Kita ikut melibatkan 23 mitra kerja perusahaan yang beroperasi di Sulut. Sudah banyak pencaker tadi yang diwawancarai,” ujarnya.

Dia mengkaui, salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi yaitu dapat mengatasi atau mengurangi tingkat pengangguran.

“Tingkat pengangguran yang tinggi merupakan masalah serius, karena berdampak terhadap lambatnya pertumbuhan ekonomi, lambatnya gerak pembangunan daerah, serta meningkatnya angka kemiskinan,” akunya.

Erny menyebut, data Badan Pusat Statistik (BPS) di Provinsi Sulut hingga bulan Februari 2019, tingkat pengangguran terbuka berada pada angka 5,37%.

“Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah tingkat pengangguran terus mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan jumlah tingkat pengangguran per Ferbruari 2018 yang berada pada angka 6,09%. Itu berarti terjadi penurunan sebanyak 0,72%. Mesipun berkurang, akan tetapi masih perlu diselesaikan,” bebernya.

Sejalan dengan itu, kata Erny, dalam mengatasi pengangguran Pemprov Sulut terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di semua sektor, melalui berbagai program strategis, termasuk Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK), yang didalamnya meliputi program perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja, sebagaimana yang saat ini tengah diterapkan.

“Pameran Kesempatan Kerja atau Job Fair, bahkan Job Matching merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran semua pihak bahwa dalam mengurangi tingkat penggangguran,”  cetusnya.

Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak, baik organisasi masyarakat atau para pemangku kepentingan lainnya untuk senantiasa menggalang kebersamaan dan dapat terus bersinergi secara positif demi mewujudkan Sulawesi Utara Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam Pemerintahan dan Politik Serta Berkepribadian Dalam Budaya.

Kepala Dikda Sulut Grace Punuh memberikan apresiasi digelarnya BKK yang boleh memberikan pemahaman kepada para pelajar Sulut pentingnya meningkatkan SDM dan kualitas untuk masuk dalam dunia kerja nanti.

“Apalagi lokasi yang digelar di SMK. Ini Tentu satu wadah juga untuk pembelajaran, bagaimana para siswa melihat proses perekrutan tenaga kerja dari perusahaan,” tukasnya. (rivco tololiu)