MANADO—Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan indeks tendensi konsumen (ITK) di triwulan IV/2019 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan mengalami peningkatan.
Kepala BPS Sulut Ateng Hartono mengatakan, Nilai ITK Sulawesi Utara pada triwulan IV/2019 diperkirakan sebesar 109,59, artinya dengan nilai indeks di atas 100 maka kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat dibanding triwulan III/2019.
“Peningkatan pendapatan di triwulan IV-2019 diperkirakan dipengaruhi oleh adanya Hari Natal dan persiapan tahun baru yang dirayakan secara meriah hampir seluruh penduduk Sulut,” ujar Ateng, Minggu, 11/11/2019.
Sebagai informasi, ITK merupakan indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.
Nilai ITK menunjukkan derajat optimisme kestabilan ekonomi yang ditunjukkan oleh perilaku konsumen dalam menyimpan dan membelanjakan pendapatan rumah tangganya. Meningkatnya optimisme konsumen mengindikasikan keadaan ekonomi yang baik, sehingga konsumen akan lebih banyak membelanjakan uangnya. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi dan optimisme konsumen menurun, maka konsumen akan cenderung mengurangi pengeluaran rumah tangga menyesuaikan dengan kondisi finansialnya.
Lanjut dia, peningkatan kondisi ekonomi konsumen itu utamanya disebabkan karena indeks pendapatan mendatang yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III/2019 sebesar 114,38.
Selain pada triwulan berjalan, ITK sebagai indeks komposit juga memperkirakan persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan mendatang.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulut, Norma O.F Regar menambahkan, pada triwulan III/2019 nilai ITK Provinsi Sulut sebesar 110,83 sekaligus menjadi yang tertinggi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (SULAMPUA), serta menempati urutan tertinggi ketiga dari 34 provinsi secara nasional setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ITK 114,89 dan Provinsi Bali sebesar 111,91. “Nilai ITK Sulawesi Utara sebesar 110,83 tersebut menunjukkan kondisi ekonomi konsumen yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi pada triwulan II-2019,” paparnya.
Meskipun kondisi ekonomi konsumen meningkat, namun optimisme konsumen tidak setinggi triwulan sebelumnya yang ditandai dengan lebih rendahnya nilai ITK triwulan III/2019 dibandingkan triwulan II-2019 yang sebesar 114,32.
Peningkatan kondisi ekonomi konsumen Sulut di triwulan III-2019 tercermin dari meningkatnya ketiga variabel pembentuk ITK yaitu pendapatan rumah tangga, pengaruh inflasi, dan volume konsumsi masyarakat baik makanan maupun non makanan. Peningkatan indeks pendapatan menunjukkan adanya tambahan pendapatan masyarakat dari berbagai sumber yang diantaranya adalah adanya pembayaran gaji ke 13 dan tunjangan ke 13 bagi para PNS, TNI, POLRI yang secara nilai juga lebih besar karena sudah termasuk kenaikan gaji 5%. (stenly sajow)
Tinggalkan Balasan