MANADO – Direktur Pembenihan Kementrian Pertanian (Kementan) RI Mohammad Takdir mengapresiasi terobosan PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) menunjang sektor pertanian.
Takdir mengatakan, upaya PT MSM dan PT TTN mengembangkan bibit jagung unggulan di lokasi pertambangan bakal menjadi pilot project.
“Saya kaget ada program kemitraan dari perusahan tambang yang berhasil mengembangkan benih jagung unggulan di area pertambangan. Ini bakal menjadi pilot project,” ungkap Takdir, Sabtu (30/11/2019) lalu.
Dia menghargai usaha ini, karena sesuai instruksi Presiden Jokowi, bahwa semua lini harus meminimalisasikan upaya import, termasuk import benih jagung.
“Keberhasilan menanam benih di areal pertambangan yang dilakukan PT MSM dan PT TTN, adalah sebuah langkah maju,” terangnya.
Sementara itu, Direktur PT MSM dan PT TTN, David Sompie menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan sudah kedua kali dilakukan.
Pertama, katanya, jenis NASA 29 yang sudah mengembangkan jagung produksi, serta JH 37 untuk pengembangan benih jagung.
“Selain program 30 kelompok peternak, kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan CSR PT MSM dan PT TTN,” terangnya.
Lanjut dia, rangkaian program ini adalah bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah berjalan sejak 2018.
Sompie sangat mengapresiasi dukungan dari semua pihak untuk mensukseskan program tersebut.
Dia meyakini, kolaborasi Kementrian RI, Balai Penelitian Serelia Maros, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Sulut, PT Twins, Unsrat Manado, dan kelompom tani binaan PT MSM dan PT TTN, akan semakin membuat program ini berhasil dan berdaya guna. (rivco tololiu)