MANADO – General Manager Marketing PT Fast Food Tbk (KFC Indonesia) Hendra Yuniarto sumringah saat melihat antusiasme para siswa-siswi SD Kepulauan Bunaken kota Manado Sulawesi Utara. Wajah memerah akibat sengatan matahari pesisir tak digubris. Tarian para wanita dengan pakaian perang ala Minahasa menjadi sambutan hangat tatkala rombongannya menginjakkan di pulau yang tersoroh lewat taman lautnya.
Sesekali dirinya mengangguk melayani sapaan warga sembari tersenyum. Riuh girang teriakan siswa siswi SD Inpres Bunaken melecut semangat.
Niat untuk mewujudkan gerakan perubahan Untuk Negeri sebagai bagian dari komitmen KFC Indonesia, bak gayung bersambut. Mengedukasi warga soal pengelolaan sampah lewat lingkungan sekolah direspon positif sekaligus memupuk harapan akan sebuah perubahan besar.
“Kami senang dan bangga atas kehadiran para rombongan. Ini sungguh luar biasa bagi kami,” ketus Kepala Sekolah SD Inpres Bunaken Since Martha Rumangu menyambut lewat sapaan selamat datang.
“Puji Tuhan yang sudah mengutus anda untuk kami. Cuaca bersahabat agar kalian bisa hadir disini,” timpal Since bersemangat.
Bukan baru kali pertamanya perusahaan makanan dengan ratusan cabang di Indonesia ini, konsen menyuarakan peduli lingkungan sebagai bagian komitmen soal lingkungan. Yuniarto mengagakan, KFC lewat kerja sama dengan sejumlah yayasan sosial kerap mengunjungi sejumlah daerah di Indonesia dalam giat kampanyenya.
“Kegiatan jni sebetulnya tak lepas dari donasi para konsumen pada setiap produk KFC. Pada bulan November lalu, kami sudah meluncurkan apperel dan marchandise yang juga dilelang. Hasilnya diserahkan ke Divers Clean Action (DCA) yang menjadi Mitra kerja dalam pelestarian lingkungan,” timpal pria berkaca mata ini.
Menjadi lengkap memang ketika aksi ini selain menggandeng DCA, pihak KFC ikut menggandeng yayasan 1000 guru. Dua yayasan ini merupakan anak muda dengan segudang cara kreatif mendedikasikan diri untuk kampanye lingkungan dan pendidikan.
Apa kata mereka soal program ini?. Penggagas Divers Clean Action Sweitenia Puspa Lestari menjelaskn, DCA meluncurkan program peduli lingkungan bertajuk Marine Debris Ranger (MDC). Program ini spesifik memberikan edukasi masyarakat pesisir tentang pengelolaa sampah.
“Nah Manado menjadi wilayah pertama yang dijalankan. Kami berharap bisa berkelanjutan dengan membina wilayah lainnya seperti Kupang, Semarang dan Medan. Sasaran awal kita adalah sekolah untuk di edukasi. Selanjutnya dari sekolah ke masyarakat sekitar,”ungkap wanita yang akrab dipanggil Tenia.
Geliat wanita bertubuh tinggi semampai ini memang begitu dominan. Dia begitu mengenal karakteristik pantai, laut dan persoalan sampah.
“Iya memang kalau mau terjun harus paham. Bagaimana kita mengklasifikasi sampah dan cara penanganannya. Apalagi pengelolaan sampah pesisir karena programnya Marine Debris Rangger, ya fokusnya pada sampah laut,” terangnya.
Lain halnya dengan yayasan 1000 guru. Kolaborasi mereka dengan pihak KFC adalah bagaimana secara kontinyu memberikan pendampingan pendidikan dan belajar anak lewat para relawan yang tersebar hingga pelosok negeri.
Jemmy Ngadiono adalah sosok sentral diyayasan ini. Dirinya menyebut jika saat ini Smart center project-nya ini telah menjangkau lebih dari 5700 anak yang tersebar di Indonesia dan lebih fokus di wilayah pedalaman.
“Ini komitmen kami bersama KFC untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkas Jemmy. (marvel pandaleke)
Tinggalkan Balasan