MANADO – Wakil Gubernur Steven Kandouw mengatakan penyebaran kasus korona (Covid-19) di Provinsi Sulawesi Utara secara RO (tingkat penularan awal) sebesar 2,5 tercatat paling tinggi di Indonesia.

Hal tersebut dinilai sesuai indeks rata-rata orang yang akan ditularkan oleh satu orang yang terinfeksi virus. Kondisi tersebut tentunya patut menjadi perhatian bersama, karena mengingat kasus korona di Bumi Nyiur Melambai masih terus meningkat.

“Ini jangan anggap sepeleh. Ini jadi tanda awas bagi kita semua, karena kasus korona masih terus terjadi, terutama di Kota Manado yang penyebarannya signifikan,” ungkap Kandouw, Selasa (2/6/2020).

Mantan Ketua DPRD Sulut ini mengakui, penerapan disiplin masyarakat soal physical dan social distancing sangat menentukan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah ini.

“Penularan masih terjadi. Itu tandanya banyak masyarakat belum disiplin dalam menerapkan apa yang menjadi imbauan pemerintah baik physical dan social distancing, gunakan masker, rajin cuci tangan, hindari keramaian dan sebagainnya,” ungkapnya.

Dia menuturkan, Gubernur Olly Dondokambey selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sulut, telah memberi arahan agar Pemprov Sulut fokus membantu Pemkot Manado dalam penanganan Covid-19.

“Kita full support, satgas bantu khusus perhatian di Manado. Seperti rapid test, bantu penanganan. Semua kita kerahkan untuk Manado,” tegas Kandouw.

Mantan ketua DPRD Sulut ini mengatakan, masalah Covid-19 jangan dijadikan sebagai bahan politik.

“Kita tidak melihat ini si A punya orang, ini si B punya orang. Torang pokoknya gotong royong menghadapi pandemi ini,” tukasnya.

Kandouw mengakui, masyarakat saat ini terbilang pandang enteng atau masih menganggap remeh dengan virus korona. Ini terlihat dengan makin ramai warga keluar rumah. Padahal, virus ini masih mengancam.

“Kebijakan social distancing, physical distancing di Manado kita endors tiga kali lipat. Satpol-PP Sulut gabung dengan Satpol-PP Manado. Supaya betul semua keramaian yang melanggar physical dan social distancing ditindaklanjuti. Kalau perlu diberikan punishment. Itu sesuai dengan Undang-undang Covid-19,” tegasnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan kepala lingkungan yang ada di Kota Manado untuk membantu dalam hal mendata warga yang diduga terpapar Covid-19.

Home by home, penetrasi manfaatkan Pala untuk data tracking, riwata sakit, KERT. Kami juga akan melakukan bomb rapid test. Misalnya di suatu daerah dilakukan itu, agar supaya betul-betul diketahui penyebarannya,” ungkapnya.

Kandouw menyebut, dalam rapat yang digelar baru-baru ini, turut dihadiri pihak Pemkot Manado juga dibahas terkait dengan pengusulan penambahan rumah singgah di Manado.

“Pak Sekda bilang tadi siap. Torang sama-sama kerja bersama mengatasi Covid-19,” tukasnya. (rivco tololiu)