MINAHASA – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw didampingi Ketua TP PKK Sulut, dr Kartika Devi Tanos meresmikan Pasar Murah dan menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi warga dan Industri Kecil Menengah (IKM) terdampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Minahasa, Jumat (3/7/2020).
Pasar murah tersebut menjual sekira 625 paket bahan pokok (bapok) dengan harga yang sangat terjangkau. Pun bansos yang disalurkan Dinas Sosial (Dinsos) Sulut sebanyak 341 paket untuk seluruh gereja di Tandengan. Sedangkan bantuan untuk IKM sebanyak 175 paket dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut.
Wagub Kandouw kesempatan itu meminta seluruh warga Minahasa tetap waspada, karena tingkat penyebaran dan pertambahan kasus Covid-19 yang dianggap masih tinggi, meskipun mulai menurun dibandingkan dengan beberapa waktu lalu.
Lanjut Kandouw, Pemprov Sulut selalu mengikuti perkembangan dan kebijakan pemerintah pusat dalam penanganan pandemi Covid-19 termasuk mengatur aktivitas masyarakat di fase new normal berdasarkan Keputusan Presiden No 11 tahun 2020.
“Untuk mengantisipasi itu, pak Gubernur Olly Dondokambey mengeluarkan Pergub Nomor 44 tahun 2020 yang isinya pedoman kehidupan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman Covid-19,” katanya.
“Pergub ini dapat memberi panduan, acuan, dan memberi pendampingan, tinggal datang dari kita untuk menilai. Dan apakah suatu daerah itu sudah bisa melaksanakan kehidupan baru. Lebih efektif kita serahkan ke tim Covid-19 kabupaten kota yang akan memutuskan,” sambungnya.
Mantan Ketua DPRD Sulu tini mengajak kepada masyarakat untuk siap menghadapi era new normal dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, physical distancing dan mencuci tangan dengan sabun secara rutin.
Disamping itu, Wagub Kandouw menerangkan upaya Pemprov Sulut melakukan refocusing anggaran hampir Rp200 miliar untuk mengatasi dampak Covid-19.
“Jangan heran kalau program-program belanja modal itu semua dikurangi dan itu juga sama dengan di Minahasa menghadapi seperti itu. Untuk itu masyarakat Pemerintah mengharapkan untuk tetap produktif. Anggaran sebesar itu kalau masyarakat tidak bergerak pasti akan sia-sia. Untuk itu, kita tetap suplementer dan komplementer, intinya kita harus tetap hidup dan pemerintah hadir, lebih penting juga masyarakat harus tetap bekerja,” bebernya.
Lebih lanjut, Kandouw mengapresiasi Pemkab Minahasa selalu berkoordinasi dengan Pemprov Sulut dalam rangka mengoptimalkan pembangunan daerah.
“Karena yang namanya good governance itu adalah koordinasi dan satu visi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bupati Minahasa Roy Roring mengapresiasi bantuan Pemprov Sulut untuk warga Minahasa terdampak Covid-19.
“Ini adalah bukti sinergi antara pemerintah provinsi dan kabuapaten/kota, khususnya di Minahasa. Begitu juga dengan komitmen dari gubernur dan wakil gubernur, bahwa tahun ini eceng gondok yang ada di Danau Tondano akan tuntas,” kata Roring.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey, Ketua DPRD Minahasa Glady Kandouw, Kadis Sosial Sulut Rinny Tamuntuan dan Kadisperindag Edwin Kindangen. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan