MANADO – Harga kopra sebagai komoditi  salah satu andalan di Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kenaikan. Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)Sulut, harga kopra telah menyentuh Rp7.500 per kilogram (kg), dimana  pada beberapa minggu sebelumnya ada di angka Rp5.600-Rp5.900.

Hal ini dibenarkan Kepala Disperindag Sulut Edwin Kindangen mengatakan. “Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi petani kopra, karena harga kopra sudah terjadi penguatan dan berangsur membaik dari sebelum-sebelumnya,” ucapnya kepada SINDOMANADO.COM, Rabu (8/7/2020).

Lanjut Kindangen, ini juga merupakan hasil upaya serta kerja keras dari Pemerintah Provinsi Sulut untuk membangkitkan komoditi andalan menjadi lebih baik lagi ke depannya. “Karena upaya pemerintah lewat Gubernur Olly Dondokambey kepada petani untuk menjaga mutu kopra dan kepada pabrikan untuk memberikan harga terbaik kepada petani. Kenaikan harga ini juga dipicu karena permintaan  meningkat untuk  minyak nabati dunia  sehingga harga kopra juga naik,” ujarnya.

Kenaikan harga kopra ini juga disambut baik oleh petani kopra yang ada di Minahasa. James Wurangian, salah satu petani kopra di Minahasa mengatakan, harga yang baik  tentu  membantu masyarakat, apalagi di tengah pandemi ini.

“Harga kopra saat ini sudah bagus, kami petani tentunya menyambut baik akan hal ini. Petani saat ini sudah bisa merasakan keuntungan dari menjual kopra, dan hasil bumi yang berlimpah di Sulut ini kiranya bisa tetap terus bertahan,” ucapnya. Tambah James, kiranya harga kopra ini bisa terus berada pada harga yang baik dan tidak melemah terlalu jauh seperti waktu kemarin. “Semoga pemerintah terus berupaya agar harga kopra ini tetap kokoh di harga yang baik, karena kebijakan pemerintah pastinya sangat berpengaruh pada harga kopra ini, baik melalui ekspor maupun pemakaian di dalam negeri,” ujarnya. (Clay Lalamentik)