MANAO- Transmisi atau penyebaran virus korona (Covid-19) di Kota Manado saat ini bisa dibilang sudah sangat meluas. Hal ini bisa dilihat dari angka kasus Covid-19 di Manado yang pada hari ini berdasarkan data di website corona.sulutprov.go.id telah mencapai angka 999 kasus.

999 kasus tentu bukan jumlah yang sedikit, sebab jika dihitung secara matematika, maka Kota Tinutuan itu hingga saat ini merupakan penyumbang kasus terbesar Covid-19 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan presentasi sebesar 61%, lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.

Melihat hal ini, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel angkat bicara. Menurutnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Manado harus lebih gencar lagi melakukan pelacakan serta mengisolasi orang-orang yang berpotensi menjangkitkan virus ini.

“Manado kembali ke zona merah, transmisi (Covid-19) sudah meluas. Gugus Tugas Covid-19 Manado harus lebih intens lagi dan agresif dalam pelacakan dan isolasi,” ujarnya saat di wawancarai wartawan SINDOMANADO.COM, Sabtu (11/7/2020).

Selain itu, kata Dandel, hingga saat ini pihaknya terus membantu Gugus Tugas Covid-19 Manado dalam berbagai hal, salah satunya lewat penyiapan rumah singgah untuk dapat dipakai oleh pihak Kota Manado.

“Gugus Tugas Covid-19 Sulut sudah membantu Gugus Tugas Kota Manado dalam bentuk penyiapan rumah singgah, follow up pasien terkonfirmasi (positif Covid-19) dan isolasi pasien terkonfirmasi (positif Covid-19),” tukasnya.

Adapun, ketika ditanya apakah Kota Manado harus melakukan pelacakan lebih ekstra lagi, seperti melakukan rapid test di tempat-tempat keramaian ataupun lokasi-lokasi padat penduduk, dirinya menjawab bukan hanya rapid test saja, melainkan juga swab massal.

“Iya (harus melakukan pelacakan lebih eksta lagi), Swab Massal,” singkat Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Sulut itu.

Sekadar diketahui, swab massal sendiri sudah banyak dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ini. Salah satunya yakni Jawa Timur yang menggelar swab massal di 10 kabupaten/kota di sana. (Fernando Rumetor)