TikTok memang menjadi magnet media sosial. Itu terbukti ketika Facebook, induk Instagram, mengumumkan fitur baru yakni Instagram Reels. Fitur itu bisa dinikmati di 50 negara, namun belum ada informasi kapan fitur itu bisa dinikmati pengguna di Indonesia. Negara yang sudah bisa menikmati Instagram Reels adalah AS, Inggris, Jepang dan Australia.

Peluncuran Reels itu di tengah upaya Trump ingin memblokir TikTok dan menekan agar dijual ke perusahaan AS. ByteDance, pemilik TikTok, menuding Facebook dan Instagram telah menjiplak TikTok.

Kevin Mayer bahkan menuding, Facebook telah meluncurkan produk tiruan lainnya bernama Instagram Reels.   “Sebelumnya, Facebook juga sudah memiliki Lasso, tetapi gagal. Itu pun hasil tiruan dari TikTok,” serang Mayer. Mayer mengungkapkan, Facebook menyamar sebagai patriot dan nasionalis untuk mengakhiri kehadiran TikTok di AS. “Bagi mereka yang meluncurkan produk dengan daya saing tinggi, kami katakan silahkan saja,” katanya.

Namun, direktur produk Instagram Robby Stein, menyatakan fitur Instagram Reels berbeda dengan TikTok. “Inspirasi penciptaan suatu produk bisa saja muncul dari mana saja,” kata Stein. Dia mengungkapkan, TikTok memang pihak pertama yang mempopulerkan berbagai video pendek dengan latar musik. (Koran Sindo)