MANADO – Kementrian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyeriusi pemanfaatan lahan subur menjadi lahan produktif.
Selain pemerintah, sektor swasta dan universitas akan dilibatkan guna mendukung bersama program pemerintah pusat untuk memenuhi ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Yasin Limpo dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), baru-baru ini, menyaksikan penandatanganan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan kawasan pertanian.
“Kesepakatan Kementan, pemerintah daerah, Unsrat Manado dan sektor swasta pemangku kepentingan pertanian, adalah bagaimana mengoptimalkan lahan subur yang tersedia, supaya produktivitasnya bisa ditingkatkan,” kata Menteri Yasin Limpo, Minggu (30/8).
“Komoditi yang dikembangkan sesuai dengan komoditi kebutuhan nasioanal. Salah satu komoditi pilihannya kedelai, karena kedelai kita bisa bersaing dengan kedelai yang selama ini kita import dari luar negeri, apalagi dari hasil yang ditanam bulan April lalu hasilnya besar dan kualitas bersaing,” lanjutnya.
Sementar itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Provinsi Sulut, Novly Wowiling memberikan apresiasi khusus terhadap perhatian Kementan untuk mendorong hasil pertanian khususnya komoditas-komoditas unggulan daerah ini.
“Iya, kita sudah sepakat bersama untuk kembangkan lahan subur. Jadi lahan subur yang belum digarap, itu akan kita maksimalkan. Kita akan koordinasi bersama pemerintah daerah di kabupaten/kota,” ucap Novly, Senin (31/8/2020).
Dia menyebut, sektor pertanian Sulut mempunyai banyak potensi. Menteri Pertanian juga ikut memberi apresiasi saat melakukan panen jagung dan tanam kedelai.
“Pak Mentan sangat mendukung apa yang menjadi program Pemprov Sulut untuk memaksimalkan sektor pertanian. Makanya, kita dijanjikan juga akan dibantu jika membutuhkan hal-hal yang perlu dibantu dari pusat. Ini tentu satu keuntungan bagi kita,” tukasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan