MINAHASA – Selamatkan Yaki bergerak aktif untuk Kampanye Kebanggaan Yaki 2020 di Kabupaten Minahasa.
Ini penting dilakukan, karena Macaca Nigra atau yang lebih dikenal sebagai Yaki Panta Merah saat ini tengah terancam eksistensi dan keberlangsungan hidupnya di alam liar.
“Baik oleh pola konsumsi masyarakat yang ada, perburuan liar, hingga dijadikan sebagai binatang peliharaan dan ancaman lainnya,” ungkap Yunita Siwi dari Selamatkan Yaki.
Ia mengapresiasi dukungan Pemkab Minahasa dalam kegiatan yang digelar di Benteng Moraya, Kamis (15/10) lalu.
Siwi menjelaskan bahwa masih banyak desa di Minahasa yang menjadi habitat tinggal Yaki Panta Merah.
“Selain itu, pola konsumsi masyarakat Minahasa sangat tinggi terhadap satwa liar termasuk di dalamnya Yaki. Untuk itulah perlu kepedulian, kecintaan yang mendorong pada perubahan perilaku sehingga ada aksi kesadaran warga untuk terlibat melestarikannya tanpa paksaan,” ungkapnya, Selasa (20/10/2020).
Asisten II Bidang Perekonomian Pemkab Minahasa, Wenny Talumewo mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan ini. Bahkan Selamatkan Yaki diminta bergerak cepat dan serius untuk berkegiatan di Manahasa.
“Semua pihak membuat pernyataan bersama untuk mendukung Kampanye kebanggaan Yaki. Yaki ini unik dan hanya ada di Sulawesi Utara. Dan jika memang spesies ini juga ada di Minahasa, maka ini menjadi daya tarik tersendiri yang tidak bisa disia-siakan,” pungkas Talumewo.
Sebelumnya, Selamatkan Yaki berhasil mempertemukan berbagai pihak baik dari Minahasa, unsur pemerintah, swasta dan media, juga peneliti dan akademisi dari Unsrat untuk membicarakan Pelestarian Yaki di tanah Minahasa dan kegiatan ‘Yaki Pride Campaign 2020’. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan