MANADO – Walaupun masih di tengah pandemi Covid-19, daya beli masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut) sudah mulai membaik. Hal itu pun dirasakan oleh Main Dealer Honda di Suluttenggomalut. Penjualan unit motornya kian membaik setelah melewati terpaan Covid-19 pada awal kwartal I.

Kondisi ini tentunya menjadi salah satu peluang baik bagi pertumbuhan ekonomi di Sulut, karena dengan membaiknya daya beli masyarkat tentunya bakal diiringi dengan perputaran aktivitas ekonomi yang baik. Sekalipun pada kwartal III Pertumbuhan Ekonomi Sulut masih terkontraksi -1,38% secara year on year (yoy).

Sales Dept. Head PT. Daya Adicipta Wisesa Erwin Momuat mengatakan, untuk kondisi penjualan Honda saat ini khusus Area Sulut memang recovery-nya sangat baik dibanding dengan area lain.  “Pada dasarnya sama-sama mengalami recovery. Artinya angka sales kami meningkat terus semenjak April tapi khusus area Sulut jauh lebih baik recovery atau peningkatannya. Di akhir Oktober Area Sulut sudah menyamai angka sales before pandemi atau pada Januari sampai dengan Maret 2020,”ucapnya kepada KORAN SINDO MANADO, kemarin.

Lanjut Erwin, penjualan cash malah mengalami peningkatan signifikan melebihi angka sebelum pandemi. “Sejak Juli hingga Oktober 2020, dimana segmen petani paling banyak memberikan kontribusi atas kenaikan ini bahkan dari masa pandemi pada puncak-puncaknya. Diikuti segmen PNS, swasta dan pedagang. Tentunya di kondisi ini, kami menilai bahwa daya beli di masyarakat masih baik. Tapi, disini juga mulai terasa dimana para pembeli lebih dominan untuk bayar cash ketimbang kredit,”ujarnya.

Menyesuaikan kondisi ini, Honda DAW juga menggenjot penjualannya lewat media sosial serta memberikan banyak kemudahan pelayanan bagi konsumen. Diantaranya ada Home Service maupun layanan servis darurat. Dan diwarnai juga dengan banyaknya promo menarik yang ditawarkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen Honda. Dan tentunya ini adalah salah satu bentuk penghargaan Honda kepada masyarakat yang setia dengan Honda. Erwin menambahkan, Honda DAW juga telah menganalisa kondisi ini dan menyesuaikannnya. “Dari sisi sales pogram memang melakukan analisa atas dampak ini sehingga booster yang kami lakukan pun mengikuti demand market sehingga kami mampu memanfaatkan momentum dengan baik,”ujarnya.

Adapun, tren penjualan before pandemi ada di 2600 unit, walaupun mengalami penurunan -40%-an di kwartal II dan -12%-an di kwartal III dan 2.600-an di Oktober 2020. Namun, ini sudah menyamai angka sales sales rata-rata di kwartal I. (Clay Lalamentik/*)