MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV terus menggenjot pembangunan jalan layang (fly over) yang menghubungkan Boulevard Dua dan wilayah molas Kota Manado.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Provinsi Sulut, Steve Kepel mengatakan, pembangunan jalan laying Boulevard Dua merupakan salah satu upaya untuk mengatasi persoalan kemacetan di Kota Manado.
“Jalan layang atau fly over itu dari Boulevard Dua terhubung hingga ke wilayah Molas dan juga sampai ke Mapanget,” ungkap Kepel, Senin (7/12/2020).
Ia menjelaskan, pihaknya belum lama ini telah menuntaskan pembayaran pengadaan tanah untuk pembangunan fly over. “Iya, proses pembayaran pengadaan tanah sudah terbayarkan. Ini memang menjadi kewenangan dari Dinas Perkimtan Sulut,” bebernya.
Ia menyebut, pembayaran pengadaan tanah dengan luasan 14.029 m2 totalnya sebesar Rp7,63 miliar. “Itu sudah dibayarkan ke setiap pemilik lahan. Nanti untuk pekerjaan fisik menjadi kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV,” jelasnya.
Sebelumnya, kata Kepel, pihaknya sudah melakukan land clearing yang merupakan proses pembersihan sebelum pekerjaan fisik dilakukan. “Land clearing sudah kita lakukan pada Maret 2020 lalu. Proses ini sangat penting, agar tidak lagi ada gangguan saat pekerjaan fisik dilakukan. Informasinya, pembangunan fly over akan mulai dilakukan dalam waktu dekat,” tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulut, Lynda Watania mengakui, pembangunan fly over di Boulevard Dua akan berdampak baik menunjang arus transportasi di wilayah Manado dan sekitarnya.
“Pentingnya juga bisa meredam kemacetan. Kendaraan yang dari wilayah Mapanget bahkan Minut, bisa mengikuti jalan layang jika hendak ke pusat kota. Ini sangat baik memperlancar arus lalu lintas di Sulut,” terangnya.
Ia mengakui, adanya penambahan pembangunan infrastruktur jalan di Sulut akan sangat baik menunjang perkembangan pembangunan daerah.
“Pak Gubernur Olly Dondokambey terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan. Seperti Tol Manado-Bitung yang sudah beroperasi, dan juga jalan Ringroad III yang sementara dikerjakan. Belum lagi jalan-jalan kewenangan provinsi di kabupaten/kota yang sementara dibangun. Itu pasti akan berdampak baik bagi arus transportasi daerah,” tukasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan